Breaking News

laporan utama

Senin, 22 Agustus 2011

Tidak Semua Hal yang Baru adalah Bid’ah


Senin, 22 Agustus 2011 | Suryani Musi

Washilah Online-Sekarang ini banyak interpretasi muncul dalam masyarakat mengenai defenisi bid’ah. Akibatnya interpretasi defenisi tersebut mengakibatkan banyak pertentangan. Apalagi jika melihat defenisinya secara umum yang menyatakan bahwa  bid’ah itu adalah segala sesuatu yang yang tidak penah dilakukan oleh Rasul pada zamannya dan dilakukan sekarang.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr H Abdul Rauf Amin LC M Ag. Yang membawakan ceramah tarwih yang berjudul Hati-Hati dengan Bid’ah.  Di masjid Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Minggu (21/08/2011) malam tadi.

“Defenisi yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang baru yang tidak pernah dilakukan oleh Rasul adalah bid’ah, maka saya menyatakan bahwa defenisi tersebut bermasalah. Karena sangat bertentangann dengan realitas hidup,” katanya di hadapan para jamaah.

Indikatornya, ketika membuka lembaran sejarah Islam pada masa Abu Bakar di mana kenaikannya sebagai khalifah yang menggantikan Rasul. Maka terjadilah peperangan yang menewaskan banyak para penghafal al-Qur’an. Hal tersebut mencemaskan Umar sehingga membujuk Abu Bakar agar para penghafal dikumpulkan agar al-Qur’an dibukukan. Pada awalnya Abu Bakar tidak menerima usulan tersebut. Karena di masa nabi saja Al-Qur;an tidak pernah dibukukan. Setelah menjelaskan panjang lebar bahwa ini untuk kelangsungan masa depan para umat Islam sendiri, maka Abu Bakar menyetujui.

Dari kisah tersebut, maka Dr Abdul Rauf menarik kesimpulan bahwa apa yang dilakukan di luar oleh yang pernah dilakukan oleh Rasul dulu,  tidak selamanya tidak boleh dilakukan. 

“Kita harus mencari defenisi  baru tentang bid’ah. Agar orang tidak muda mengklaim bahwa apa yang baru dilakukan adalah segala sesuatunya adalah bid’ah. Jika segala sesuatu yang baru itu adalah bid’ah maka itu hanya bikain kita tersiksa dengan sendirinya. Contohnya saja, penggunaan HP, mikrofon, dan lainnya yang tidak ada pada zaman Rasul” tambahnya.

Ajaran agama Islam adalah ajaran yang up date di zaman manapun dia berada. Tapi itu tidak akan up date jika tidak dikembangkan. Tugas ulama, ustadt, guru, atau dosen adalah menginterpretasikan ayat Al-Qur’an dengan benar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar