Selasa, 23 Agustus 2011 | Suryani Musi
Washilah Online-Pernakah kita terpikirkan mengapa mukjizat setiap nabi itu harus berbeda? Yang pernah memikirkan dan belum menemukan jawabannya, berikut ini Prof Dr H Sanusi Baco Lc dalam ceramahnya akan menjawab pertanyaan tersebut.
Ceramah itu disampaikan di masjid kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Senin (22/08/2011) tadi malam.
“Setiap nabi memiliki mukjizat dan kitab yang lain pula. Nabi Musa memiliki kitab Taurat dan mukizatnya adalah tongkat. Nabi Isa memiliki kitab Injil dan mukjizatnya adalah mampu menghidupkan orang mati. Sedangkan nabi Muhammad kitabnya adalah Al-Qur’an sekaligus merupakan mukjizatnya,” papar Prof Sanusi.
Kata mukjizat itu terdiri dari kata akjazah, yakjazah, dan mukjizuh. Yang artinya tantangan. Tantangan itu akan diperhadapkan jika sesuai dengan bidangnya atau ilmunya.
Seperti Nabi Musa yang memiliki mukjizat berupa tongkat. Karena pada zaman itu umatnya memiliki ilmu sihir yang sangat tinggi. Terutama pengikut-pengikut Fir’aun. Nabi Isa yang menghidupkan orang mati karena pada zaman nabi Isa, sangat ahli di bidang Kedokteran. Lalu mengapa Nabi Muhammad memiliki al-Qur’an sebagai kitab sekaligus sebagai mukjizat? Karena umatnya nabi Muhammad sangat ahli dalam bidang sastra dan Bahasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar