Karya Rahman
Petang itu…. tak ada senja yang menemani
cahaya merah yang anggun tenggelam
diantara lapis-lapis tebal awan hitam
Gerimis hadir dan lekas berlalu
namun dengan cepat tergantikan oleh tetes hujan yang lebih deras.
Sungguh telah ku nikmati petang itu
meskipun tanpa senja yang menemani
walau rasa dingin menusuk tulang
walau sekujur tubuh basah karena hujan.
Pantulan cahaya dari lampu kendaraan melintas
seakan menari-nari di atas genangan air
seolah hendak menyemarakan diri dalam panggung petang itu.
Manusia mengkisut lalu lalang menuju ruang-ruang teduh untuk berlindung
berdiri menatap hujan menunggu terdiam
Kusematkan sepintal rasa syukur pada tiap tetes hujan
menyusup pada pori-pori tanah
ku hayati bongkahan awan hitam yang mewarnai langit tuhan
Kubebaskan pandanganku menguasai nan luas
Lalu mencoba fokus kutemukan secercah cahaya merah
diantara celah-celah awan hitam
ku tatap dia,Senja aku tersenyum.
Tiada terkira indahnya lukisan langit
disinilah kedamaian itu ku temui.
Hingga tak pernah ku duga
ini adalah sebuah akhir dari alurku sendiri.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar