Rabu, 30 Desember 2011 | Suryani Musi
| PR III yang Baru, Natsir Siola |
Wsahilah Online- Pemberitaan media mengenai mahasiswa anarkis, membuat citra mahasiswa kian terpuruk. Olehnya itu, terpilihnya Dr Nasir Siola MA sebagai Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan pada 28 November 2011, diharapkan mampu mengembalikan citra mahasiswa sebagai insan intelektual.
Natsir Siola bahkan bertekad mendekati mahasiswa yang sering berbuat anarkis dengan cara pendekatan emosional.
Natsir Siola bahkan bertekad mendekati mahasiswa yang sering berbuat anarkis dengan cara pendekatan emosional.
Menurutnya, sebuah pendekatan yang berjalan baik akan memberikan solusi terbaik pada mahasiswa yang bermasalah.
Mahasiswa tidak boleh sepenuhnya disalahkan jika berbuat salah,kata dia, namun, sebagai pendidik mencari tahu akar permasalahn yang mereka alami. "Kalau perlu membangun dialog yang harmonis kepada mereka,”katanya ketika ditemui di ruangannya pada hari Selasa di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF).
Menurut mantan Pembantu Dekan Ushuluddin dua priode ini memaparkan, metode DO untuk menyelesaikan masah bukan lagi cara tepat untuk sekarang ini. Mereka seharusnya disadarkan akan tugas dan fungsinya sebagai mahasiswa.
“Harusnya jurusan proaktif memacu semangat mereka. Mendatangkan orang tuanya bagi yang bermasalah,”paparnya.
Terlalu disayangkan menurutnya, jika mereka harus keluar dari universitas dengan terpaksa tanpa membawa ijazah. Mereka akan diperhadapkan dengan dunia yang sesungguhnya. Dunia kerja.
Salah satu cara jitu yang akan ia tempu yakni memahami mahasiswa tersebut. Kemudian memerosesnya jika telah ketahuan melakukan pelanggaran.






