Breaking News

laporan utama

Minggu, 29 September 2013

Tumbuhkan Minat Baca dan Menulis dengan KTI

Washilah Online--Guna menumbuh kembangkan budaya baca dan menulis, Lembaga Penelitian dan Penerbitan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin menggelar pelatihan Metodologi Penulisan Karya Tulis Ilmiah.

Ketua Panitia, Dr H Abd Rasyid Masri MPd MSi mengatakan , pelatihan ini didasari atas besarnya potensi dan kemampuan mahasiswa dalam hal tulis menulis. Apalagi, selama ini ketika dosen yang ditugaskan Lembaga Penelitian untuk melakukan penelitian berkelompok, mereka kesulitan mencari mahasiswa sebagai Mitra dalam menyelesaikan penelitian itu.

"kita berharap dengan adanya kegiatan ini para dosen tidak kesulitan lagi dalam mencari Mitra" kata dia.

Pelatihan yang dihelat selama 25-26 september di Cafe Kaisar jalan Sultan Alaudddin Makassar ini sedianya diikuti 75 orang peserta, yang merupakan utusan dari tiap-tiap fakultas.


Redaksi

Pembangunan karakter ala Kesehatan Masyarakat

Washilah Online-- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar , Gelar Public Health Character Building (PHCB) Sabtu kemarin ,(29/09).

Kegiatan yang mengangkat tema “Terbentuknya Karakter Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Yang Berwawasan Intelektual Dan Islami " berlangsung di gedung FIK . Selain itu kegiatan ini diharapkan bisa memberi pengetahuan kepada peserta PHCB, agar mengerti tentang pentingnya manjemen waktu, keorganisasian dan kepemimpinan.


ketua panitia  Imam  mengatakan kegiatan ini berlangsung selama dua hari. serta dapat membentuk karakter mahasiswa yang berwawasan intelektual, juga diharapkan mampu membentuk karakter-karakter yang tidak terlepas dari nilai-nilai islami.

Narisra, salah seorang peserta PHCB, mengaku sangat senang maengikuti kegiatan ini. "kegiatan ini memang sangat berdampak positif bagi seorang mahasiswa baru dan materi pembentukan karakter yang diberikan  juga sangat bagus" kata dia.


Reporter : Juasfegah

HMJ KEPERAWATAN GELAR SEMINAR NASIONAL

Washilah Online-- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin adakan  seminar nasional dan competition, Se-Indonesia timur, Minggu,(28/09)

Kegiatan yang berlangsung di LT kampus II UIN ini menghadirkan pemateri yang handal dibidangnya, seperti Saldy Yusuf S.kep NS., MHS ETN (Cronik word management kanazawa university japan) dan Sulaiman., S.ke CWCCA (laporan kasus penatalaksanaan luka kaki diabetik).

Ketua HMJ, Saldi Yusuf, mengungkapkan kalau kegiatan ini diharapkan mampu mengoptimalkan kemampuan serta skill dari mahasiswa keperawatan melalui ajang kompetisi dan seminar.  "kegiatan ini merupakan ajang silaturrahmi antara mahasiswa keperawatan se-Indonesia Timur dan mengoptimalkan skill mahasiswa keperawatan”, ungkapnya.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini dirangkaikan dengan cerdas cermat, promosi kesehatan serta adu wawasan (Rangking 1).

Sementara kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai kalangan, Elvin misalnya. Mahasiswa STIE LAMARIN ini mengaku sangat senang mngikuti kigiatan ini. Mengingat kegiatan seperti ini sangat jarang dilakukan.


Reporter Jusfaegah



Sabtu, 28 September 2013

Uin : Menamatkan 1192 Mahasiswa

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kembali menamatkan 1192 calon sarjana dari berbagai fakultas,di Auditarium senin 30 september mendatang, Sabtu.(27/09).

Hal ini di benarkan Hubungan Masyarakat (HUMAS) Uin saat di temui oleh reporter washilah beberapa hari yang lalu.

Adapun para calon sarjana dari fakultas Adab dan humaniora 93 orang, Dakwah dan Komunikasi 24 orang , Syriah dan Hukum 87 orang , Tarbiyah dan Keguruan 262 orang.

Sementara Ushuludin,Filsafat dan Politik 22 orang , Sains dan tekhnik  120 orang , Ilmu kesehatan 227 orang,Ners 79 orang , Paca sarjana 160 orang sementara Ekonomi dan Bisnis 118 orang .


Redaksi

Rabu, 25 September 2013

P2B Gelar pelatihan wirausaha

Washilah OnLine – Tidak dapat dipungkiri, dikekinian kampus sudah menjadi pabrik pengangguran intelektual. Hal ini, karena mindset yang tertanam dibenak para lulusan adalah mencari kerja,

bukan mencipta kerja. hal ini dikatakan oleh Kepala Kantor  Bank Indonesia (BI) wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampoa).Rabu(24/09).

Melihat fenomena ini, Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar bekerjasama dengan BI  wilayah Sulampoa mengadakan pelatihan Wirausaha.

sementara  Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 24 – 25 sepetember 2013 di lantai 3 Hotel Training Center (TC) UIN Alauddin. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa perwakilan Fakultas, Koperasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa(UKM) yang ada di uin. 
Ketua Panitia, Jamalluddin Jahid ST M Si mengatakan, konsep pelatihan yang ditawarkan adalah Mixmethode Training dengan berbagai teknik seperti ceramah, Roleplay, brainstorming, diskusi partisipatif dan simulasi.

“materi yang akan diberikan antara lain motivasi wirausaha, rencana usaha (business plan), game
business modal, marketing mix, aspek keuangan bisnis dan pengenalan perbankan,” tambahnya.


Dalam kesempatan yang sama kepala kantor BI Sulampoa, Mahmud mengatakan bahwa kecendrungan lulusan kampus untuk mencari kerja, hal itu , harus diubah dengan mencipta kerja.“BI sebagai Bank sentral berdasarkan Undang – Undang mengambil peran menciptakan perekonomian kerakyatan. Sudah sering melaksanakan pelatihan dan kerjasama, hal ini kami lakukan agar perekonomian kita bisa bersaing dikanca Internasional,” tuturnya.


Pelatihan ini disambut baik oleh Wakil Rektor UIN Alauddin bidang Akademika dan Pengembangan Lembaga,  Prof Dr H M. Sewang. Menurut Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), universitas yang baik adalah universitas yang lulusannya cepat terserap lapangan pekerjaan.

“Ajaran Islam sebenarnya sudah mengajarkan kewirausaahaan, hal ini tergambar jika kita lihat Nabi Muhammad Saw pada usia delapan tahun sudah berwirausaha. Jadi, sebenarnya Rosullullah
dalah enterpreneur sejati,” ujarnya.

(juminah)

Selasa, 24 September 2013

Wakil UKM LIMA Washilah Peserta Terbaik PJTLN di Bali

Washilah Online--Wakil Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LIMA Washilah, Rahmawati, menjadi peserta wanita terbaik pada Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) di Bali beberapa hari yang lalu.

Rahma yang juga reporter di Website UIN Alauddin ini tidak menyangka kalau dirinya dinobatkan sebagai peserta wanita terbaik "saya tidak menyangka. Ini juga bukti eksistensi UKM LIMA washilah di tingkat nasional" katanya.

Dalam Pelatihan yang digelar selama lima hari  oleh LPM Akademika Universitas Udayana Bali ini diikuti 27 peserta lain yang berasal dari Beberapa Universitas yang ada di Indonesia.

Selain Rahma, wakil dari LPM Teropong Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Sagita Purnomo juga menjadi peserta terbaik Pria.

Dalam kesempatan tersebut, Metta Dharmasaputra, mantan wartawan Tempo  menaruh harapan besar pada Pers Mahasiswa supaya memiliki jiwa yang ngotot "rasa ingin tahu yg besar adalah Modal yg paling penting" kata dia, yang juga menjadi salah seorang pemateri dalam pelatihan tersebut.



Redaksi

UKM LIMA Washilah Buka Pendaftaran PJMTD

Washilah Online--Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Informatika Mahasiswa Alauddin(LIMA) Washilah membuka Pendaftaran Pelatihan Jurnalistik Mahasiswa Tingkat Dasar (PJMTD).

Pelatihan ini adalah satu-satunya jalan untuk menjadi anggota UKM Pers Kampus yang telah berdiri sejak 28 tahun ini.

Menurut Ahmad Syafrudin, ketua panitia, pengambilan formulir berlangsung 20 september hingga 18 Oktober mendatang  "Selanjutnya tahapan seleksi tanggal 21 dan 22 oktober" kata dia.

Pada tahapan selanjutnya, lanjut Ahmad, peserta yang dinyatakan lulus seleksi akan mengikuti Pelatihan Jurnalistik selama Tiga hari.

"Mereka yang dihadirkan sebagai pemateri adalah wartawan serta fotografer yang aktif di media nasional" lanjut mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora ini.

Pendaftaran serta pengambilan formulir dapat dilakukan di Gazebo fakultas Dakwah dan Komunikasi dan  redaksi washilah lantai Tiga PKM .



Redaksi

Senin, 23 September 2013

Bem Uin Gelar Kuliah Umum

Washilah Online - Ratusan mahasiswa mengikuti kuliah umum Prof Dr Yusril Ihza Mahendra SH MSc di Training Centre kampus 1 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, (20/09/2013).

Kegitan tersebut dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIN Alauddin makassar bekerja sama dengan Independent Law Student (ILS).

Kegiatan yang bertemakan pengelolaan sumber-sumber kekayaan negara menurut UUD 1945 menuju Indonesia yang berdaulat dari segi ekonomi ini mendapat tanggapan hangat dari Prof Yusril.

Sementara  Yusril  mengatakan , kegiatan seperti ini sangat penting  bagi para mahasiswa,apa lagi para mahasiswa makassar yang sangat keras dan radikal.
  .
"Dialog seperti ini penting. UIN kan terkenal keras, radikal bagi banyak orang termasuk kami. banyak tokoh yang gak berani datang ke UIN, dengan niat baik kita saling berdialog, saya senang datang kesini" ungkapnya

Yunus

Kamis, 12 September 2013

Prestasi Nassami, Narkotika Teaja

Reporter | Luqman Zainuddin
Washilah Online—Guna membantu merealisasikan Program Badan Narkotika Nasional(BNN), Indonesia bebas Narkotika, Lembaga Pemuda Anti Narkotika (Lapan) Sulawesi-Selatan, bekerja sama dengan Enam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sejajaran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Menggelar Seminar Motivasi Anti Narkotika. Rabu(11/09/2013)

Dalam kegiatan yang berslogankan ‘Prestasi Nassami, Narkotika Teaja’ itu, panitia menghadirkan Pembicara dari Badan Narkotika Nasional(BNN) Provinsi Sulawesi Selatan, Jamaluddin, serta DR Dani dari BNN Baddoka Makassar. Selain itu panitia juga menghadirkan mantan Pecandu Naarkotika sekaligus Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Jamaluddin saat ditemui usai memberikan materi, mengapresiasi baik apa yang dilakukan Lembaga Ini, apalagi kata dia, kegiatan ini juga membantu menjalankan Program BNN “mereka kan anak-anak muda, jadi lebih gampang menyentuh Pemuda, membantu kita mengkampanyekan program anti arkotika, khususnya dikalangan Pelajar” harapnya.

Dalam pemaparan materinya, DR Dani mengatakan kalau hingga saat ini jumlah pasien Rehabilitasi yang ditangani Baddoka Makassar sudah mencapai seratusan orang. ia juga mengungkapkan bahwa tugas sebenarnya dari penuntasan kasus Narkotika ini ada pada masa rehabilitasi.

“Mereka direhabilitasi, menciptakan Prilaku baru pasien, hingga membuat mereka melupakan dan tidak akan menyentuh barang haram ini” kata Dani.

Dalam Sambutannya, Ketua Lapan, Syaifullah S Kep mengatakan, kalau Indonesia bukan lagi seperti yang dulu, yang hanya menjadi tempat transit barang haram ini, tapi sudah menjadi Destinasi. Apalagi kata dia, Makassar sudah menjadi salah satu kota terbesar destinasi barang haram ini “beranjak dari sini lembaga ini berdiri, mengkampanyekan gerakan anti narkotika di Makassar, Selawesi, hingga Indonesia” harap lelaki lulusan Keperawatan UIN Alauddin ini.

Gara-gara Sinetron, RN Berhenti Menggunakan Narkotika

Reporter | Luqman Zainuddin
Washilah Online--Dia, RN (inisial), seorang pecandu Narkotika, sekaligus ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), yang oleh panitia pelaksana Seminar Motivasi Anti Narkotika yakni Lembaga Pemuda Anti Narkotika (Lapan) yang bekerjasama dengan enam BEM Fakultas sejajaran Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, dihadirkan untuk berbagi cerita tentang bagaimana Narkotika menghancurkan hidupnya. Rabu (11/09/2013)

“siapa bilang orang yang menggunakan narkotika itu merasakan keyamanan, tidak! Buktinya saya” kata dia, saat mulai bercerita. RN

“gak pake Narkotika, gak gaul” kata RN, mencontohkan temannya. Penggalan kalimat yang akhirnya mengubah hidupnya secara drastis. Dari yang awalnya hanya coba-coba hingga akhirnya kecanduan. Narkotika yang kala itu tidak didapatnya secara cuma-cuma memaksanya untuk melakukan apa pun mendapatkan uang untuk membeli barang ini, termasuk menjual apa yang ada dirumahnya.

“saya masih ingat, tahun 2005 barang-barang dirumah saya habis saya jual, pokoknya yang bisa saya angkat akan saya uangkan,” kata dia, mengenang masa lalunya dulu.

Meski demikian, Setelah sekian lama, akhirnya kesadaran untuk berhenti menggunakan barang haram ini akhirnya muncul. Uniknya, ia disadarkan oleh sebuah film Misteri Ilahi yang dulu marak ditayangkan di Televisi

“saya akhirnya memutuskan untuk berhenti setelah menonton Sinetron Misteri Ilahi yang berjudul Anak Durhaka. Menceritakan seorang anak yang tersiksa saat sakaratul maut gara-gara durhaka kepada kedua orang tuanya, dan saya tidak mau begitu nanti” kata dia, disambut tawa peserta seminar.

Jalannya untuk berhenti mengkonsumsi barang ini kemudian mulus, setelah dirinya ikut dalam program rehabilitasi Pemerintahan Provinsi. Meski belakangan, akhirnya ia menyadari kalau dirinya sudah Postiv HIV/AIDS “ini gara-gara dulu saya menggunakan jarum suntik, 10 orang secara bergiliran,” sesalnya.

Selain menghadirkan ODHA. Panitia sebelumnya juga menghadirkan beberapa orang pembicara dalam acara tersebut. Diantaranya Jamaluddin, utusan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan, serta DR Dani dari BNN Baddoka Makassar.

menjadi Pecandu ketika umurnya masih belia, hanya sebuah kalimat dari teman bergaulnya lah kala itu hingga ia akhirnya menyentuh barang haram itu.

Selasa, 10 September 2013

Paket Lengkap, UKM Black Panther, Belajar Beladiri sekaligus Bangun Mental dan Kesabaran.

Reporter | Luqman Zainuddin
Washilah Online--Anda Mahasiswa yang tertarik belajar Bela Diri, Melatih Kesabaran, Membangun Mental, atau Belajar Berorganisasi? mungkin Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Black Panther Universitas Islam Negeri(UIN) Alauddin adalah tempatnya.

UKM yang berdiri sejak 20 Maret 1978 ini membuka pendaftaran untuk anggota baru mulai hari ini, Selasa 10 September, hingga Kamis 10 Oktober bulan depan. Wahyu saat diwawancara via telepon mengatakan, kalau UKM yang kini diketuainya ini cocok untuk mereka yang ingin belajar Beladiri sekaligus melatih kesabaran.

“mereka akan dilatih membangun Mental mereka, dilatih kesabaran, jadi bukan hanya sekedar beladiri saja.” katanya     

Terkait seleksi, Kata Wahyu, peserta akan melalui tes wawancara oleh pelatih yang akan dilakukan. Bagi mereka yang ingin mendaftar di UKM ini, lanjut Wahyu, formulirnya bisa diambil di depan Gazebo Fakultas Ilmu Kesehatan.

Jika melihat sejarah kembali, UKM yang bermottokan ‘Dari Pada Saya Lebih Baik Kamu’ ini digagas untuk memberikan wawasan keilmuan dan beladiri yang islami dan memiliki semangat patriot, jujur, kritis, dan bermoralitas kearah yang positif.

Belajar Jadi Wartawan di Kota “ Horas” Medan

Rahmawati *
Deru suara pesawat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, pertanda sudah lepas landas sekitar pukul 05.30 WITA, seolah memecah kesunyian. Pagi itu perjalananku baru dimulai setelah melewati serangkaian pemeriksaan petugas. Berbekal keberanian! Bismillah, aku yakin sampai di tempat tujuan, Medan, Sumatera Utara, dengan selamat.

Perjalanan ini merupakan rangkaian kegiatan Pelatihan Jurnalistik Tingkat Lanjut Nasional (PJTLN) yang diadakan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Kreatif Universitas Negeri Medan (Unimed), berlangsung selama sepekan. Terhitung sejak (06-11/05/2013) lalu. Diikuti beberapa perguruan tinggi di Indonesia. Antara lain, UIN Alauddin Makassar, Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Lampung, Universitas Sriwijaya Palembang, IAIN Imam Bonjol Padang, Universitas Andalas Padang, Universitas Padang, Institut Tekhnologi Medan (ITM), dan IAIN Sumatra Utara.

Persiapan Keberangkatan
Bagiku ini merupakan kunjugan luar provinsi yang pertama, terlebih lintas pulau. Ya, bisa ditebak ini juga penerbangan yang pertama. Untuk mengikuti kegiatan ini memang tidaklah mudah. Bisa dibilang penuh perjuangan hingga hari H keberangkatan.
Betapa tidak, semuanya begitu tiba-tiba. Meski demikian undangan mewakili Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) LIMA Washilah UIN Alauddin Makassar untuk mengikuti pelatihan ini sebenarnya sudah lama dikirimkan melalui e-mail. Tetapi dengan berbagai kesibukan dan faktor biaya, menjadikan teman-teman seolah bersikap acuh. Dan saya pun tidak pernah mendapatkan informasi tentang ini, setelah menjadi pengurus demisioner.

Tak hanya itu, mereka yang mendaftar juga harus melewati tahap seleksi, sampai terpilih 25 orang setelah memenuhi syarat yang telah ditentukan . Salah satu syaratnya, mengirimkan naskah tulisan sebanyak 3000 karakter alias 10 lembar tentang “ Peran Pers dalam Eksistensi Sejarah”. Tak pelak, hal ini pun menjadi batu sandungan. Mengapa? Untuk memulai menulis saja susah, apalagi menulis sebanyak itu dengan tema tulisan yang terbilang sulit pula.

Memang semuanya begitu tiba-tiba. Mungkin istilah lainnya adalah “The power of kepepet”. Bagi saya inilah kekuatan yang sesungguhnya. Kekuatan untuk memulai sesuatu yang saya anggap sulit sebelumnya. Pasalnya, saya mendapatkan kabar ini minus satu hari pendaftaran akan ditutup. Tetapi dengan komunikasi yang dibangun dengan panitia, akhirnya mereka memberikan sehari tambahan waktu yakni pengiriman ditutup pukul 12.00 WITA Rabu, (24/04/2013). Kesempatan itupun tak kusia-siakan, berbekal sehari, mengerahkan segala kemampuan dan pengetahuan tentang pers, didukung semangat yang full pula, akhirnya saya berhasil mengirimkan tulisan. Tinggal menyelesaikan registrasi dan booking tiket pesawat.

Hari Pertama di Medan
Tiba di bandara Polonia Medan sekitar pukul 11.45 WIB, setelah melewati perjalanan sekitar lima jam dari Makassar, inilah hari pertama saya di kota yang dikenal dengan tagline “ Horas” nya. Kesan pertama menginjakkan kaki di kota ini adalah suasananya yang begitu panas, tampaknya cuaca panasnya melebihi kota Makassar. Pihak panitia yang sedari tadi saya tunggu, sepertinya tak kunjung datang. Baru sekitar satu jam kemudian mereka menampakkan diri. Ternyata mereka juga sedang menunggu kedatangan seorang peserta dari LPM Teknokra, Universitas Lampung.

Perjalanan menyusuri lorong-lorong kota Medan pun dimulai. Pengalaman yang mengesankan bisa melihat geliat warga kota Medan mulai dari pasar tradisional hingga suasana di sekitar gedung-gedung yang berada di sepanjang jalan. Akhirnya sekitar pukul 14.00 WIB, saya tiba di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) dimana panitia LPM Kreatif Unimed sudah berkumpul.

Dengan penuh kehangatan mereka menyambut saya lengkap dengan logat ala Makassar. Kompak mereka berteriak “ Selamat datang di Medan, apa kareba Makassar,” katanya. Tampaknya di ruangan itu sudah hadir pula peserta dari LPM Gelora Sriwijaya, Fakultas Hukum, Universitas Sriwijaya Palembang. Suasana yang santai, sesekali diselipi candaan, seolah menjadikan kami semakin akrab meski kami baru saja bertemu, serta berasal dari daerah, suku, dan agama yang berbeda. Keakraban itu semakin lengkap setelah ditutup dengan santap siang.
Sore harinya, sekitar pukul 17.00 WIB, hujan gerimis mengiringi langkah kami menuju Mess PBSI Medan sebagai lokasi penginapan selama mengikuti kegiatan ini. Tiba di Mess, kami menuju kamar masing-masing yang telah ditentukan panitia. Hingga pada malam harinya, kami pun memulai perkenalan dan sharing pengalaman seputar LPM masing-masing

Hari Kedua
Di hari kedua, PJTLN pun akhirnya resmi dibuka. Bertempat di depan Auditorium Kampus Unimed. Lagi-lagi sambutan hangat tertuju kepada Makassar hingga akhirnya saya diminta ke atas panggung untuk menyapa Mahasiswa yang memadati pelataran auditorium dengan sapaan khas Makassar “aga kareba”. Usai pembukaan, acara dilanjutkan dengan workshop Jurnalistik yang menghadirkan pembicara sejarahwan, anggota DPRD, dan akademisi. Yang unik, para pembicara ini ternyata menyimpang banyak ketertarikan dengan kota “daeng” kita. Termasuk makanan khas Makassar seperti, Konro, Coto, maupun Pisang ijo.

Usai makan siang, pelatihan jurnalistik ini pun dilanjutkan dengan menghadirkan pemateri sejarahwan nasional kontroversial asal Medan, Phill Ichwan Azhari. Dari pemaparannya sudah jelas ia banyak menggugat peristiwa sejarah yang diakuinya sebagai pembohongan. Sebut saja, ia mempertanyakan apakah benar Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun, termasuk keaslian lagu Indonesia Raya. Ia juga termasuk sejarahwan yang banyak “memburu” peninggalan sejarah masa lampau hingga ke negara Jerman, termasuk sejarah hadirnya pers di Indonesia.

Hari Ketiga- empat
Seperti hari sebelumnya, di hari ketiga masih diisi dengan materi. Kali ini menghadirkan pemateri, Wartawan Kompas, Muhammad Ahmad Faiq, serta pimpinan redakasi majalah sejarah pertama di Indonesia, Historia, Bonny Triana. Mereka banyak bercerita tentang pengalaman meliput peristiwa-peristiwa bersejarah bahkan mengungkap penemuan baru melalui hasil liputan investigasi. Ahmad Faiq misalnya, melalui materi yang disampaikan, ia menampilkan tayangan perjuangan wartawan meliput di daerah konflik seperti peristiwa kerusuhan GAM di Aceh serta bagaimana wartawan meliput tragedi tsunami di Aceh.
Apalah artinya pelatihan jika hanya dicekoki teori. Karena itu, di hari keempat kamipun diberi tugas untuk meliput di lapangan. Kali ini, saya dan teman kelompok lain mendapat tugas mengunjungi museum Tjong A Fie, museum yang cukup tersohor di kota Medan yang terletak di jl. Ahmad Yani. Tak sampai disitu, saya juga mengunjungi stasiun kereta api dan lapangan merdeka yang merupakan salah satu pusat wisata di kota Medan.
Setelah meliput, panitia memberi intruksi untuk membuat berita lengkap dengan waktu deadline yang cukup menguras tenaga. Meski begitu, hal ini merupakan sebuah tantangan untuk menjadi wartawan profesional.

Danau Toba dan Pulau Samosir
Lawatan ke kota Medan semakin berkesan setelah mengunjungi Danau Toba dan Pulau Samosir. Memakan waktu sekitar empat jam, perjalanan itu kami mulai dari kampus Unimed pada pukul 01.00 dini hari, Sabtu (11/05/2013), dan tiba di Kabupaten Parapat, Danau Toba, sekitar pukul 06.00 pagi. Bisa melihat sunrise secara langsung di ufuk timur danau toba memberi kebahagiaan tersendiri.

Danau Toba dikenal sebagai salah satu danau terbesar di Indonesia memang menyimpang banyak kekaguman bagi siapapun yang pernah mengunjunginya. Dikelilingi pegunungan, air yang terlihat begitu tenang, ditambah suasana yang dingin akan membuat siapapun serasa tak ingin pulang. Selain itu, kita juga bisa melihat lebih dekat “ Batu Gantung” yang memiliki cerita mistis di kalangan masyarakat Danau Toba.

Tak lengkap rasanya jika tidak mengunjungi pulau Samosir sebagai salah satu pulau terbesar di dunia. Untuk menuju pulau ini, bisa melewati jalur laut dengan menyebrangi Danau Toba menggunakan perahu, membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk bisa sampai di Pulau ini.
Tiba di Pulau Samosir, mata akan dimanjakan dengan pernak-pernik khas batak serta souvenir menarik lainnya. Di pulau ini saya juga bisa melihat langsung patung si Jali-jali berjoged dan mengunjungi makam Raja Sidabutar yang berumur sekitar 460 tahun. Raja Sidabutar sendiri merupakan raja pertama yang menginjakkan kaki di Pulau Samosir. Namun, sebelum masuk di area makam, saya pun wajib memakai ulos (selendang) khas Batak.
Inilah serangkaian perjalanan yang begitu mengesankan. Perjalanan yang sarat nuansa pendidikan sekaligus pembelajaran bagaimana menjadi wartawan adalah pengalaman yang tak akan terlupakan.




Bentuk Perhatian Nyata Kepada Anak Jalanan.

Reporter | Luqman Zainuddin
Washilah Online—Tak banyak Mahasiswa di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin yang punya rasa perhatian lebih terhadap nasib Anak Jalanan. Namun, beda halnya dengan beberapa mahasiswa yang mendaklarasikan dirinya sebagai Rumah Pelangi Kardus.

Bentuk perhatian yang besar, selain diwujudkan dalam pemberian Pelajaran kepada Anak jalanan, Kemarin, Senin (09/09/13), bentuk lainnya diwujudkan dalam pelantikan secara resmi Pengurus Organisasi Pemerhati Anak Jalanan ini.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Usluhuddin dan Filsafat, Prof Dr H Arifuddin Ahmad, yang juga diamanahkan untuk melantik pengurus secara langsung, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa ini. Apalagi, mengingat kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan ini adalah tugas pemerintah “jadi membantu Pemerintah, tapi jangan sampai lupa kewajiban kalian sebagai mahasiswa, jangan mengganggu aktivitas akademik,” harapya.

Menurut Ardiyansyah, Direktur Organisasi ini, apa yang dilakukan hari ini adalah Langkah awal pencerdasan anak bangsa. “tanggal 17 Agustus kemarin kita merayakan hari kemerdekaan, namun itu hanya administrasi, tapi sebenarnya kita masih dijajah, dijajah oleh kemiskinan yang didera anak-anak jalanan yang tidak bisa mengenyam pendidikan formal,” kata dia.

Selain itu, ia juga mengatakan jika pengurus nantinya akan melakukan parade anak jalanan pada bulan Oktober nanti. Beberapa kegiatan yang telah mereka lakukan, yakni berupa pengajaran kepada Anak Jalanan yang berada disekitaran Jalan Sultan Alauddin dan AP Pettarani.

Senin, 09 September 2013

KSR PMI Akan Gelar Donor Darah

Reporter | Luqman Zainuddin
Washilah Online—Guna memperingati Hari jadi Palang Merah Indonesia(PMI), KSR PMI Unit 107 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akan menggelar Donor Darah serta Talkshow pada Senin 16 hingga Selasa 17 September Pekan Depan.

Menurut Kepala Divisi Humas KSR PMI, Alif Fakhtur Ramadhan, Hari pertama, donor darah akan dilakukan di tiga tempat berbeda, yakni fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Serta Fakultas tarbiyah dan keguruan.

“hari kedua, Donor Darah akan dipusatkan di lapangan, sekaligus talkshow, Dengan Tema terkait donor darah.”ungkapnya. Menurut ketua panitia, Nurmila Sandi, Pemateri dalam Talkshow akan menghadirkan utusan dari UDD Makassar, serta akan diundang juga kepala Poliklinik UIN Alauddin.

selain itu, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan ini tak lupa mengajak Mahasiswa serta Dosen  UIN Alauddin untuk melakukan Donor Darah “mengingat kebutuhan akan darah sangat dibutuhkan, Mereka Selamat kita Sehat” kata dia.


Selasa, 03 September 2013

PKPU Peringati Hari Kemanusiaan se-Dunia Bersama Mahasiswa se-Indonesia Timur

Reporter | Juminah  
Washilah Online--“Sitou Timou Tumou Tou, Tidak dikatakann manusia jika seseorang belum bisa memanusiakan orang lain,” ungkap Manager Disaster Resource Phartnership (DRP) Victor Rembert dalam pembukaan acara Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia yang jatuh pada tanggal 19 agustus.

Kegiatan yang diadakan Lembaga Kemanusiann Nasional Posko Kemanusiaan Peduli Ummat (PKPU). Selasa,3 september. Kegiatan berlangsung di hotel Lamacca bekerjasama dengan beberapa lembaga kemanusiaan lainnya yakni Humanitarian Forum Indonesia (HFI), DRP, Dompet Dhuafa dan United Nasional Office For The Coordination Of Humanitarian Affairs ( UN OCHA). 

Acara dimulai dengan pemutaran film dokumenter yang menayangkan Sekeretaris Jendral Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB)Bank Ki Moon, orang nomor dua di PBB ini menjelaskan tentang krisis kemanusiaan yang dialami dunia. Acara dilanjutkan dengan diskusi antara Mahasiswa yang diwakili oleh berbagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) se- Indonesia Timur. Panitia meghadirkan 5 pemateri sekaligus yakni Dr Mujetaba dari Komisi Nasional Demokrasi (Komnas) Mesir, Asmoro dari DRP, Wahyu Srigandi dari UN – OCHA, Tommy Hendrajati dari Deputi Humas dan SDM PKPU, Victor Rembert dari MDR didampingi moderator yakni Akbar Ali.

KAMMI UIN Alauddin Adakan Training Gerakan Beli Indonesia

Reporter | Juminah

Washila Online - Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) komisariat UIN Alauddin Makassar mengadakan Pelatihan Kewirausahaan Nasional. Panitia mengangkat tema bombastis “ Gerakan Beli Indonesia, membela Indonesia. Menghidupkan Persaudaraan”.  Jum’at (29/08),

Kegiatan yang berlangsung di Lecture Theater (LT) kampus 2 UIN Alauddin ini menghadirkan Ketua Pengurus Pusat (PP) sebagai pembicara, Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. Sekretaris Umum KAMMI mengatakan bahwa dikekinian banyak mahasiswa yang bercita – cita sebagai Mahasiswa.
“ KAMMI lebih memilih Seminar Wirausaha daripada seminar lainnya karna banyak Mahasiswa yang bercita – cita menjadi pengusaha. Olehnya kami mengadakan seminar ini untuk memperkenalkan kepada mahasiswa kiat – kiat menjadi pengusaha,” tambahnya.