Breaking News

laporan utama

Rabu, 27 Juni 2012

Prodi Keperawatan Bekali Mahasiswa dengan Pelatihan

WASHILAH - Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa dan mempersiapkan generasi layak saing di dunia kesehatan modern, Prodi keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar membekali mahasiswanya dengan pelatihan Life Skill (Laboratorium Skill) yang bertempat di gedung Lecture Theater (LT) kampus serta Workshop dan Pelatihan Basic Life Support di LT FIK.

 Kegiatan Laboratorium Skill berlangsung selama dua hari (22-23/06) dengan mendatangkan dua pemateri yang berkompeten. Saat ditemui di ruang prodi, Ns Risnah Skm, selaku penanggung jawab laboratorium prodi berujar bahwa, kedua pemateri tersebut merupakan perwakilan dari rumah sakit tipe A dan tipe B. Tema yang diusung yaitu Keperawatan Gawat Darurat dengan sasaran bagi mahasiswa semester VI.

  “Adapun pemateri dari Rumah sakit tipe A kami mengundang dari rumah sakit Wahidin Sudiro Husodo dan Tipe B kami undang dari rumah sakit Labuang Baji. Keduannya adalah orang yang ahli dalam klinikal yakni Mahyudin SKep Ns (pengelolaan jalan nafas dan kumbah lambung) dan Ns Rochfika SKep Ns (RJP dan Syok ( Resustasi jantung paru),” jelasnya.

 Risnah menambahkan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilaksanakan tiap tahun di akhir semester dan disesuaikan dengan tingkat semesternya. Seperti hanya Laboratorium Skill dengan tema “Keperawatan Gawat Darurat” yang khusus bagi mahasiswa semester enam sementara Workshop dan Pelatihan dengan tema “Kondisi Kegawatdarurat dalam kehidupan sehari-hari” bagi mahasiswa semester delapan.

 Sementara kegiatan Workshop dan Pelatihan Basic Life Support yang berlangsung selama dua hari (23-24/06) ditujukan pada pemberian bekal berupa keterampilan bagi mahasiswa sebagai bekal nantinya sebelum terjun ke Rumah Sakit. Tema yang diangkat yaitu "Kondisi Kegawatdarurat dalam Kehidupan Sehari-Hari".

 Lebih lanjut Risnah mengungkapkan bahwa untuk kegiatan ini merupakan program rutin prodi untuk mahasiswa semester akhir, sekaligus sebagai syarat sebelum mengikuti ujian tutup. Menariknya, mahasiswa yang ikut serta difasilitasi dengan sertifikat

  “Kegiatan yang di adakan di LT fakultas itu yang akan mendapatkan sertifikat dan sertifikatnya bekerjasama dengan Team Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia,” tutup Risnah. (Anugra)

Sabtu, 23 Juni 2012

40 Ribu Camaba Ikuti SPMB PTAIN 2012

WASHILAH - Tiap tahunnya, seluruh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) membuka seleksi pendaftaran mahasiswa baru secara bersamaan. Seleksi tersebut dinamakan SPMB PTAIN atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Dalam seleksi tersebut memberi kemungkinan calon mahasiswa baru (camaba) untuk mendaftar di salah satu PTAIN di Indonesia dengan mengikuti seleksinya di PTAIN pada daerah asalnya.

SPMB PTAIN 2012 kali ini diikuti oleh sekitar 40 ribu camaba di seluruh Indonesia, setelah pertama kali dibuka pada 1 Mei 2012. Sebagaimana dilansir dari UIN-Online, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr H Qadir Gassing HT MS, mengakui bahwa antusiasmu camaba dalam SPMB PTAIN cukup besar. “Saya lihat jumlah pendaftar sudah mencapai 40 ribu orang,” ujarnya, Selasa (12/06).

Di UIN Alauddin Makassar sendiri, tes SPMB PTAIN dilaksanakan pada Selasa, 19 Juni 2012, di kampus II UIN Alauddin, Samata. Tes diadakan serentak di tiap gedung fakultas. Salah satunya di gedung ‘i’, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).

Menurut Pembantu Dekan I Bidang Akademik FIK UIN Alauddin, Fatmawati Mallapiang SKM MKes, untuk gedung ‘i’ menampung 260 peserta dengan jumlah 13 ruangan. Fatmawati yang saat itu dipercayakan menjadi kepala pengawas gedung ‘i’ mengaku, gedung tempat tes diadakan, pengawasannya dikepalai oleh PD I tiap fakultas.

“Tes dilaksanakan hari ini (19/06) dengan dibagi jadi dua gelombang. Gelombang pertama, dilaksanakan pukul 08.30-10.30 berupa Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Dasar. Lalu gelombang kedua, dilaksanakan pukul 11.00-14.00 berupa Tes Wawasan Keislaman dan Tes Bidang Studi Prediktif,” paparnya. Hasil seleksi diumumkan pada 13 Juli 2012.

Seusai melaksanakan SPMB PTAIN, UIN Alauddin Makassar membuka seleksi jalur lokal, yaitu Ujian Masuk Mandiri (UMM). Pendaftaran untuk seleksi ini dibuka mulai Rabu, 20 Juni 2012. (AMQ)

Swamedikasi Ala HMJ Farmasi


WASHILAH - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi UIN Alauddin Makassar menggelar kajian kefarmasian, mengangkat tema "swamedikasi", yang digelar di lantai III Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UIN Alauddin, kampus II, Sabtu (23/06) Kajian kali ini dipresentasikan  salah seorang alumni Farmasi UIN Alauddin,  A Armisman E Paturusi S Farm. Menurut Armis, swamedikasi merupakan upaya pengobatan diri sendiri.“Swamedikasi adalah upaya mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan yang dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter,” jelasnya.

Dia menambahkan, selain keamanan dan kualitas obat yang dikonsumsi, swamedikasi memiliki syarat-syarat yang harus diterapkan. Upaya swamedikasi, kata Armisman yang saat ini mengambil studi profesi Apoteker, perlu  memperhatikan ketepatan indikasi, dosis,  bentuk obat, dan kejelasan informasi dalam terapi.


Menurut Hasriadi, Ketua Umum HMJ Farmasi, HMJ Farmasi UIN Alauddin rutin melaksanakan kajian kefarmasian untuk mahasiswa. materi-materi yang diberikan pada kajian merupakan materi untuk mhasiswa profesi Apoteker. Kajian ini dilakukan untuk menstimulasi dan lebih jauh memperkenalkan Farmasi terhadap mahasiswa Farmasi itu sendiri. (amq)


BEM FIK Adakan Bedah Buku dan Dialog Liberalis

WASHILAH - Dalam agama Islam, perbedaan pemahaman itu banyak ditemukan. Perbedaan dalam suatu sudut pandang ajaran dapat melahirkan suatu kelompok, aliran atau mazhab, misalnya kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Kelompok ini memiliki masih banyak menuai pro kontra di kalangan muslim di Indonesia.
Untuk mengetahui sedikit tentang pemikiran dan kelompok JIL tersebut, Badan Ekekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan bedah buku dan dialog, Islam Liberal 101. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Lecture Theater (LT) UIN Alauddin, Kamis (21/06) ini bekerja sama dengan Makassar Movement #Indonesia Tanpa JIL.
Kegiatan dibuka oleh Dekan FIK UIN Alauddin, Prof Dr dr Rasyidin Abdullah MPH MHKes. Pemateri yang membawakan bedah buku ialah penulis buku Islam Liberal 101, Akmal Sjarif, dengan didampingi oleh Prof Qasim Mathar, Guru Besar UIN Alauddin, dan Abdul Chalid Bibbi, wartawan Celebes TV, sebagai moderator .
Dialog dimulai dengan bedah buku Islam Liberal 101. Di awal sesi, penulis bercerita bahwa JIL merupakan adopsi pemikiran dari Barat. Ia merupakan transformasi dari cara berpikir orang Barat terhadap Islam, yang sekarang kurang populer di Barat sendiri. Kelompok ini pahamnya lebih dekat dengan liberalisme daripada Islam. Karenanya, para aktivis dari kelompok ini lebih senang disebut sebagai Liberalis daripada Islamis.
Saat ditemui reporter Washilah, Ketua BEM FIK UIN Alauddin, Kasnadi, Kamis (21/06) mengaku belum bisa memberikan pandangannya tentang JIL. Meskipun sebenarnya ada penyimpangan dari pemikiran kelompok tersebut, namun dia tidak mau memberi penilaian sepihak, karena membahas tentang JIL perlu kajian yang mendalam.
“Ke depannya kita tetap akan mengadakan tindak lanjut dari kegiatan ini, sehingga tidak berhenti sampai di sini. Rencananya akan diterbitkan buku berikut berjudul Buya Hamka, dan kita akan coba adakan dialog kembali,” ujar Kasnadi.
Untuk diketahui, forum #Indonesia Tanpa JIL ini sudah melaksanakan dialog dengan sasaran pada kalangan mahasiswa di beberapa universitas di Indonesia. Di Makassar sendiri, Universitas Hasanuddin dan UIN Alauddin mendapat kesempatan untuk menyelenggarakan dialog tersebut. (AMQ)

Rabu, 20 Juni 2012

Kajian HMJ Farmasi Pharmaceutical Care


WASHILAH - Seorang Farmasis atau profesi apoteker, dalam menjalankan tuntutan profesinya kini tidak hanya perlu mengetahui manufaktur obat-obatan tapi juga mampu memberikan pelayanan kesehatan, yaitu Pharmaceutical Care.

Demikian penuturan Isriany Ismail, MSi, Apt saat membawakan materi Kajian Kefarmasian di ruang LT Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Sabtu (16/06). Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan tiap pekan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi, UIN Alauddin Makassar. Isriany yang juga merupakan dosen jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar, lebih banyak menekankan tentang implementasi dari profesi Farmasi yang saat ini mulai mengalami pergeseran. Pharmaceutical Care sangat penting diterapkan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Implementasi dari Pharmaceutical Care dilakukan oleh farmasis yang telah melewati jenjang pendidikan apoteker. Namun bukan berarti mahasiswa S1 Farmasi tidak harus tahu tentang itu, tapi justru harus mempelajarinya karena mereka dalam proses menuju sebagai seorang apoteker,” ujarnya.

Sebagai salah lembaga mahasiswa resmi jurusan Farmasi, HMJ Farmasi telah melaksanakan salah satu program kerja yang mendukung implementasi Pharmaceutical Care itu sendiri, yaitu Kampanye Informas Obat (KIO). Kegiatan tersebut dilaksanakan saban bulan yang lalu. (Mas Boy)

Dirawat Empat Hari, PD II FIK Wafat

WASHILAH- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sedang berkabung. Pasalnya, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan, Drs HM Arief Alim MAg, telah berpulang pada pangkuan Yang Maha Kuasa, Senin (18/06) dini hari.

Arief yang dikabarkan mendapatkan perawatan selama empat hari, sejak Kamis (14/06) di Rumah Sakit Haji ini sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Faisal. Bahkan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS, menyempatkan diri menjenguk almarhum sewaktu masih di Faisal.

Seusai mendapatkan berita duka tersebut, secara bergantian keluarga besar FIK UIN Alauddin Makassar, tak terkecuali mahasiswa, ikut melayat ke rumah tempat almarhum disemayamkan. 

Almarhum yang belum lama menjabat sebagai PD II FIK UIN Alauddin, banyak mendapat simpati dari mahasiswa juga dosen FIK. Tampak dari antusiasme mereka yang mengantar jasad beliau hingga ke peristrahatan terakhir di Taman Pemakaman Macanda, Gowa, Senin (18/06) sore. (Masboy)

Jumat, 08 Juni 2012

PD III FDK Gelar Dzikir Akbar



Washilah - Pembantu Dekan (PD) III Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Dr H Usman Jasad MPd menggelar dzikir akbar di lobi FDK, Rabu (06/06/2012). Acara yang diikuti seluruh civitas akademika FDK ini berlangsung dengan suasana haru. 

Acara ini bertujuan untuk menciptakan suasana keakraban dan salah satu cara bermesraan dengan Tuhan. Menurut Usman, dengan dzikir kita akan membuat hotspot dan wifi kepada Tuhan. 

“Kita akan membuat hotspot dan wifi sebagai jaringan penghubung kita dengan Tuhan, mudah-mudahan Allah SWT mengrimkan rahmatnya ke FDK”, harap PD III yang baru saja dilantik itu.

Hadir dalam acara ini Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan UIN, Dekan FDK, para Pembantu Dekan, Ketua Bidang Penelitian UIN, serta seluruh civitas akademika FDK.

PR III UIN, Dr Natsir Siola mengatakan acara dzikir ini patut diapresiasi dan FDK sudah memulai. “Saya pribadi dan atas nama Rektor sangat mengapresiasi kegiatan ini”, tuturnya saat memberi sambutan sesaat sebelum dzikir dimulai.

Sementara itu Dekan FDK, Dr Hj Muliaty Amin M Ag mengatakan kegiatan ini akan mempererat silaturahmi antar jurusan sekaligus menjadikan FDK mercusuar dan juru terompet di UIN. Ia menambahkan kegiatan ini bagian dari dakwah kultural dimana dzikir harus dibudayakan.

Selain dzikir akbar diadakan pula pengundian untuk lima orang mahasiswa yang beruntung bebas biaya SPP selama satu semester. (Rahma)

Selasa, 05 Juni 2012

UIN Lirik Beasiswa Belanda

Washilah--Angin segar untuk para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang bercita-cita lanjut ke luar negeri melanjutkan pendidikan. Uin Alauddin sebagai Universitas Islam di Sulawesi ternyata menarik perhatian banyak penyedia beasiswa, tak hanya dari dalam bahkan dari luar negeri pun berdatangan. Terlihat dari kedatangan Marvin Bekker perwakilan Nuffic Neso Belanda untuk Indonesia di Uin beberapa hari yang lalu. Kamis (31/05).

Bekker menjelaskan, organisasi ini merupakan organisasi non-provit, yang ditunjuk resmi oleh kementrian belanda yang menangani kerjasama international dibidang pendidikan tinggi,yang juga berfungsi memfasilitasi kerjasama institusi di bidang pendidikan tinggi antara indonesia dan belanda “fungsinya juga untuk mensosialisasikan dan menyediakan informasi mengenai program study serta beasiswa yang ada di belanda” ungkapnya.

Di Belanda, lanjut Bekker, terdapat dua jenis universitas, yakni universitas untuk Penelitian dan dan universitas Terapan, yang masing masing memiliki perbeadaan yang sangat mencolok, seperti lamanya masa kuliah. Ia juga mengatakan jika dibelanda terdapat banyak kesamaan dengan Indonesia, termasuk diantaranya yaitu makanan-makanannya. Selain itu, , biaya kuliah dan kehidupan, tambahnya, di sana sangat rendah.

Setidaknya, menurut Bekker, ada lima jenis beasiswa yang terdapat di Belanda, yakni Netherlands Fellowship Program yang juga turut bekerjasama dengan 61 negara selain Indonesia, StuNed yang tiap tahunnya dapat menyediakan 100 hingga 200 beasiswa dan sasaran utamanya adalah master, provisional muda, dan kursus. Beasiswa lainnya dalah Dikti Scholarship yang bekerja sama dengan pemerintahan indonesia dari segi pembiayaan, serta Scholarship from Deutch University.

Pembantu rektor empat, Dr Phil Kamaruddin Amin, diakhir sesi, mengatakan mahasiswa sekarang harus pandai-pandai melihat peluang ”beasiswa sekarang lebih mudah di dapatkan dibanding tahun-tahun sebelumnya”.(LqZ)

Kisah Pedagang Dadakan UIN

Washilah-- Panas terik, hilir mudik orang banyak dan pedagang kecil mendadak muncul di kampus hijau. Dimana-mana terlihat bermacam-macam pedangan yang menjajakan dagangannya yang berbeda. Tertarik memperhatikan salah satu pedagang dadakan tersebut. Kulitnya terlihat sudah kebal, walau siang itu rasanya seperti dipanggang oleh matahari. Untuk menyambung nyawa ia relah duduk lama merasakan gerah dan hiruk pikuk di Acara Wisudahan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Namanya Marni, seorang ibu penjual mainan anak-anak, ia adalah satu dari puluhan penjual dadakan yang hadir dan turut meramaikan saat perayaan Wisuda UIN Alauddin yang ke-62 di Auditorium Kampus II Samata, tempo hari. Selasa (29/05)

Marni duduk sambil menjajakan dagangannya ketika salah seorang crew Washilah datang mewawancarainya. Kepada washilah, ia mengaku kedatangannya kesini bersama suaminya sudah terhitung dua kali semenjak wisuda terkahir“ Dua kalima’ datang di sini, pernahka juga datang di tempat lain seperti Unm” ujarnya dengan logat Makassar yang kental.

Pedagang yang biasanya berdagang di pantai Losari ini mengaku penghasilannya di hari-hari seperti sekarang ini lebih banyak ketimbang hari-hari biasa “ lebih banyak’i sedikit dibanding hari-hari biasa, saya jadikan juga penghasilan tambahan, ” ujarnya. Mengenai informasi wisuda, kata Marni, ia dapatkan dari teman-teman.

Selain Marni ternyata pedagang lain memiliki pengalaman yang berbeda selama menjajakan dagangannya di UIN. Daeng tompo, lelaki penjual makanan dan minuman dingin ini mengaku pendapatannya selama hampir tiga kali ia berjualan di Wisuda seperti sekarang ini tidak pernah menentu “ tidak pernah tetap penghasilanku, karena saya cuma kerja sampingan saja, saya jual punya orang, nanti setor, kalau ada untung saya dibagi dengan yang punya” ujarnya sembari melayani pembelinya.

Meski terkesan dadakan, beberapa penjual yang hampir memenuhi tempat parkir Auditorium mengaku dapat meraup untung lebih jika dibanding hari-hari lain, meski mereka hanya jadikan pekerjaan sampingan. Tak hanya itu, kehadiran para pedagang ini seolah menjadi hiburan tersendiri bagi keluarga wisudawan yang tidak kebagian tempat di ruang Wisuda.(LqZ)