Breaking News

laporan utama

Sabtu, 26 Mei 2012

Aliansi Mahasiswa FIKES UIN Tolak Maba 2012


Oleh : Ahmad Qomar

Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) menggelar aksi damai di kampus II UIN Alauddin Samata, Rabu (23/05/2012). Aksi tersebut menuntut penolakan Mahasiswa Baru (maba) FIKES 2012.

Sebagaimana yang tertulis dalam lembar Pernyataan Sikap, bahwa tuntutan tersebut diajukan melihat kondisi proses perkuliahan yang kurang efektif karena tidak didukung dengan fasilitas memadai. Selain karena kurang memadainya fasilitas dengan dalih SPP yang mereka bayar tiap semesternya adalah SPP termahal di UIN Alauddin, mereka juga menuntut kejelasan dari status Kartu Rencana Studi (KRS) dan profesionalisme dosen yang mengajar di FIKES.

Aksi yang berlangsung selama tiga jam tersebut dimulai dari gedung FIKES lama (bekas rektorat) dan berakhir di rektorat. Di gedung fakultas lama, mereka memboikot perkuliahan dengan menghentikan secara paksa proses perkuliahan. Lalu aksi berlanjut ke gedung FIKES baru. Di sana mereka menuntut kepada dekan dan semua pembantu dekan untuk segera menjawab tuntutan mereka. 

Pembantu Dekan III FIKES, Drs. Wahyuddin G. MAg, mewakili dekan turun dan bertemu langsung dengan para mahasiswa tersebut. Katanya, dekan sedang menghadiri yudisium sehingga dia tidak bisa diganggu. Sementara saat ditanyakan mengenai tuntutan dalam aksi tersebut, Wahyuddin sempat terdiam. “Saya sangat apresiatif, tapi lebih jelasnya, silahkan langsung ke rektorat,” jawabnya singkat. Dengan sangat kecewa rombongan aksi pun beranjak menuju ke rektorat. 

Seusai mengadakan acara penyambutan pada salah seorang tamu universitas dari Australia, pembantu rektor III, Drs. HM Natsir Siola, MA, segera menemui massa di depan gedung rektorat. Dengan tenang Natsir mempertanyakan apa saja yang menjadi tuntutan mereka. Hasriadi, ketua HMJ Farmasi yang saat itu menjadi kordinator aksi memaparkan tuntutan mereka sembari memperlihatkan lembar pernyataan sikap. Hasriadi juga meminta Natsir untuk turun langsung melihat kondisi gedung kuliah FIKES.

Tidak ingin mengecawakan massa, Natsir berjanji akan membuka dialog bersama dengan pihak pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan untuk membahas terkait permasalahan tersebut. Dialog rencana akan digelar, Jum’at pagi (25/05/2012)

Rabu, 23 Mei 2012

Eksistensi Farmasi UIN, Sabet Dua Juara Nasional

Oleh : Ahmad Qomar


Tidak henti-hentinya Farmasi UIN menorehkan prestasi baik di dalam maupun di luar kampus. Namun, prestasi yang acap diukir tersebut senantiasa diwarnai dengan pengorbanan yang cukup besar.

Melihat kesibukan mahasiswa Farmasi yang cukup banyak seperti tugas kuliah, praktikum serta penyusunan jurnal praktikum, tidak jarang orang menganggap Farmasi termasuk jurusan yang super sibuk. Meski demikian, Farmasi UIN yang baru berdiri tahun 2005 lalu ini bersama tiga jurusan lain Fakultas Ilmu Kesehatan, yaitu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan, telah banyak mengantongi prestasi juara di bidang ekstrakurikuler.

Baru-baru ini, Farmasi UIN Alauddin mengutus 27 orang mahasiswanya mengikuti Pharmaceutical Expo 2012 di Manado. Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari (20-24 April 2012) oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Sam Ratulangi Manado. Begitu tiba di bandara Sam Ratulangi, Manado, delegasi Farmasi UIN segera dijemput oleh panitia Pharmaceutical Expo menuju gedung Balai Kesehatan Manado. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Farmasi di perguruan tinggi se Indonesia Timur.

Selama lima hari di sana, mereka mengikuti beberapa kegiatan yang termasuk dalam rangkaian Pharmaceutical Expo tersebut. Pada acara pembukaan (20/05/2012), hadir Prof Dr Ir Illah Sailah MSc, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dari DIKTI, sekaligus membuka kegiatan. Esoknya, seluruh delegasi mengikuti baksos yang mengundang seluruh instansi kesehatan di lapangan Tikala, Manado. Seusai mengikuti baksos, masing-masing delegasi mengikuti lomba yang menjadi kegiatan utama, yaitu lomba debat konstitusi kesehatan dan lomba formulasi bahan alam. Delegasi Farmasi UIN yang keseluruhan terdiri sembilan tim, terbagi ke dalam dua tim yang mengikuti lomba debat konstitusi dan tujuh tim yang mengikuti lomba formulasi.

Walhasil, meski dengan persiapan hanya dalam sepekan namun dibarengi semangat dan keseriusan, ke-27 mahasiswa tersebut berhasil menyabet posisi runner up (juara II) pada masing-masing lomba. Untuk lomba debat konstitusi, tim yang digawangi oleh Ahmad M. Qomar, Rudini dan Jurandi Effendi, mengangkat kasus pasien tuberkulosis (TBC). Sementara dari tim yang mengikuti lomba formulasi bahan alam terdiri dari Hilyah Fadhilah, Juliandri dan Fitriyah Sakinah membuat formulasi sabun dari bahan Virgin Coconut Oil (VCO).

Berdasarkan penuturan Ketua Jurusan Farmasi UIN Alauddin, Gemy Nastity Handayani, SSi MSi Apt, saat dikonfirmasi di ruangannya, Senin (21/05/2012), menjelaskan bahwa selain prestasi tersebut, Farmasi juga sering mendapat prestasi di dalam maupun di luar kampus. 

Untuk prestasi luar kampus antara lain juara harapan II lomba formula tingkat nasional di ITB (2008) dan juara II lomba formula tingkat nasional di UNAIR (2011). Sementara prestasi dalam kampus berupa juara I Karya Tulis Ilmiah se Sulselbar di UIN (2010), rehabilitasi remaja putus sekolah yang memakai narkoba di Pinrang, beasiswa pendidikan oleh pemerintah dan tawaran kerja oleh perusahaan pada beberapa alumni, serta masih banyak prestasi lain.

Dengan prestasi yang segudang bukanlah sebuah jaminan bahwa semua sarana yang diperoleh mahasiswa Farmasi sudah memadai. Terbukti bahwa dana yang digunakan oleh mereka untuk mengikuti lomba di Manado tersebut adalah dari kantong pribadi masing-masing. “Sebenarnya, dana yang kami mohon ke pihak fakultas terlambat cair. Sehingga dana yang kami gunakan mengikuti lomba adalah dari kami sendiri,” jelas Hasriadi, Ketua HMJ Farmasi UIN Alauddin.

Hasriadi yang juga sempat mengikuti lomba di Manado merasa kesulitan saat harus mengumpulkan uang dari teman-temannya untuk registrasi lomba, transportasi dan akomodasi. Bahkan delapan orang delegasi harus pulang lewat jalur darat menggunakan bus dari Manado ke Makassar selama tiga hari tiga malam, karena mengaku tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket pesawat. “Setidaknya, prestasi yang kami dapatkan di Manado kali ini tidak lepas dari sumbangsih pikiran dan moril dari dosen-dosen,” pungkas Hasriadi.

Rabu, 16 Mei 2012

Kemanusiaan yang Rakus dan Biadab

Karya : Nur Samawiah Ukhhhh……Bising banget seh!!! Kuaambil guling kutekan rapa-rapat pada telingaku, karena tak sedikitpun mata ini bisa tertutup mendengar suara bising dan pukulan keras dari samping tembok kosku. Terdengar suara orang menangis dari depan pintu kos mungilku itu. “Mama…Uangta…” ternyata si Resti anak Ibu kosku yang paling tua. Dia menangis meraung-raung hanya karena ingin meminta uang seribu. Namun tak sedikitpun ada tanda-tanda bahwa dia akan mendapatkan uang seribu rupiah dari mamanya. Maklum kehidupan ekonomi mereka sangat terbatas. Terkadang dalam sehari, mereka tidak memiliki lauk pauk untuk sekedar mengenyangkan perut mereka dari lilitan lapar yang semakin memerih. Raungan Resti semakin menjadi-jadi dan lebih menggila lagi. Bantal guling ini semakin kutekan pada telingaku. Hatiku semakin kacau dengan keadaan ini. Ditambah pula dengan suhu kota Makassar mencapai 32˚C, menambah suasana menjadi panas dan mengundang emosiku karena tak sedikuipun bisa memejamkan mata. Terdengar suara motor merendah di samping kosku.


Kenapaki menangis nak?” Ternyata bapak kosku yang baru datang dari tempat kerjanya. “Mama Pak, tidak mau nakasika uang seribu, mauka belli somay” sambil terisak. “ini uang, kasi juga Agung adikmu” sambil menyodorkaan lembaran dua ribuan. Dengan seketika derai tangis itupun berhenti. Meskipun bapak Kosku berprofesi sebagai seorang satpam dia tahu, meskipun serba kekurangan dia tetap tahu bagaimana harus menyenangkan hati rakyat-rakyat kecilnya di rumah. Beda dengan para koruptor yang hanya tau meraup uang Negara dan membuat rakyat-rakyat kecil menjadi sasaran penderitaan akibat ulah mereka yang tidak senonoh itu.

Namun mata ini belum bisa pula kupejamkan. Masih terdengar suara bising dari samping kosku. Pukulan itu semakin kencang memekakkan telingaku. “Akhh…..ribut banget seh….”. Akupun berdiri sambil mengumpat gak karuan, emosiku sepertinya sudah tak bisa kubendung lagi. Kuambil bukuku yang berjudul Huru -ara di Irak, di samping lemari bajuku. Kehadiran buku itu mulai sedikit mengobati kepenatanku. Mengobati tragedi kantukku yang sedari tadi mulai buram dan menghilam di pelupuk mataku. Kubaca dengan seksama buku Ini yang ikut menenggelamkan fikiranku menuju ke tahun 2003 silam pasca penggempuran Amerika terhadap Irak yang begitu biadab selama 43 hari. Dengan tuduhan Irak memiliki senjata pemusnah massal yang bisa mengancam kehidupan Amerika. Tentunya yang paling diuntungkan dalam kondisi perang ini adalah Amerika dan Zionis Israel. Sebab, setelah kejatuhan Saddam maka tidak ada lagi satu Negara telukpun yang berani membangkan kebijakan Amerika ke depan. Irakpun menjadi Negara boneka Amerika. Naudzubillah min dzalik.

Ada satu hal yang membuatku sangat terenyuh. Amerika memiliki sebuah senjata yang memekakkan telinga, bahkan bisa memecahkan gendang telinga. Sehingga menimbulkan rasa takut yang mencekam pada kelompok anak-anak dan wanita saat perang berlangsung.. Aku mulai sedikit tersindir dengan keadaan di buku ini. Tak bisa kubayangkan betapa mereka mengalami ketakutan yang tak terperikan, sementara aku siang ini mengumpat habis-habisan karena tidak bisa tidur mendengarkan suara bising dari samping kosku. Sementara pandanganku melayang melanglang buana mereka-reka ketakutan mereka. Seolah-olah ketakutan itu bermain di pelupuk mataku. Apakah kita pernah memikirkan ketakutan mereka di balik kesenangan kita? Apakah kita pernah membandingkan keadaan kita yan gemerlap dan segala kemewahan yang kita milki dibandingkan apa yang mereka alami dan lalui selama ini? 

Apakah kita pernah merasakan ketakutan yang mereka alami saat dentuman-dentuman melemahkan nadi dan urat saraf mereka? Ini hanyalah sebuah contoh kecil yang tak pernah kita fikirkan.

Yang kita tahu hanyalah menyalahkan oang lain, mengumpat dan menebarkan  berjuta-juta keluh tanpa memandang bahwa masih banyak yang lebih menderita daripada kita. Masih banyak jiwa-jiwa yang hidupnya tak tentu, berjalan, mengais seonggok luka hingga kemudian menelan banyak duri dalam hidupnya. Sampai kapan kejadian-kejadian seperti ini usai dengan segala kebiadabannya. Kututup bukuku rapat-rapat dan kukembalikan ket empat semula. Aku  berpaling dan melihat dinding kosku yang penuh dengan tempelan Koran kompas. Aku kembali terpaku pada sebuah judul tulisan “Penggusuran”. Kembali aku memaki-maki diriku sendiri karena ketidak syukuran yang kumiliki. Kulayangkan fikiranku mambayangkan bahwa betapa ketakutannya mereka yang hidup di dalam sebuar rumah yang berdindingkan dos-dos bekas dan beralaskan tanah. Siang dan malam mereka akan dihantui dengan ketakutan yang begitu mencekam, dihantui dengan suara sirine petugas yang melewati istana mereka dan terus berjaga-jaga jikalau suatu hari nanti istana mereka akan digusur. Tentunya suara mobil telah mematahkan dinding dos yang rapuh itu. Hingga rasa takut itupun semakin membuncah tat kala tempat anak-anak mereka yang tidur dengan pulasnya, tertawa dan berbagi rasa meskipun atap rumah mereka adalah langit yang membentang laus. Dimana saat terik matahari datang mereka akan kepanasan dan saat hujan turun mengguyur, maka mereka akan kedinginan.. Namun semuanya telah diratakan dengan tanah.

Jerit histeris dan tangis haru akan terdengar melolong di sepanjang jalanan. Namun tak ada seorangpun yang iba dengan keadaan ini. Yang ada hanyalah gelak tawa dan pesta kemenangan  para pejabat yang telah menguasai lahan pasaca penggusuran tersebut. Semakin hari drama yang semakin memuakkan terjadi di negeri kita Indonesia ini. 

Dimanakah sila ke dua Pancasila disembunyikan? “Kemanusian yang Adil dan Beradab” kayaknya kata-kata itu telah berubah menjadi “Kemanusiaan yang Rakus dan Biadab” sungguh miris dan sekali lagi kumengatakan bahwa sangat miris. 

Takkan pernah usai memikirkan perut sebelum nyawa dicabut. Takkan pernah usai konflik ini jika pemim pin-pemimpin kita kebanyakan tidak jujur.

Aku bersandar di kursi dalam kamarku, sedikit menyadarkan diri dan menyadarkan pembaca, bahwa jangan pernah meneyesali setiap nikmat yang telah diberikan olehNya. Pandanglah ke bawah sebagai landasan instrospeksi diri. Kemudian menolehlah keatas sebagai landasan motifasi. Semoga kita senantyasa menjadi insan yang bersyukur dan tidak banyak mengeluh.

Selasa, 15 Mei 2012

Seminar LP2M UIN Alauddin

Washilah- Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiswa (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema “Aktualisasi, Integrasi Keilmuan“ melalui karya ilmiah Senin, (14/05/2012) di Gedung Lecture Theater (LT) Fakultas Sains dan Teknologi (FST).


Seminar yang dibuka oleh Natsir Siola sebagai Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan mengatakan pentingnya Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiswa untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penelitiannya. “Lembaga Penelitian ini penting dalam melatih mahasiswa dalam menyusun makalah”. Ujarnya.


Seminar yang diadakan dengan tujuan pengenalan LP2M ke lingkup mahasiswa UIN Alauddin Makassar di hadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dengan materi analisis data yang di bawakan oleh Dr H Abdul Wahab SE.

Jumat, 11 Mei 2012

UKM eSa Adakan Pentas Bulanan

Setelah pergantian kepengurusan UKM Seni eSa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, pengurus baru periode ke-15 mengadakan pentas seni sebagai salah satu program kerja bulanan. Rabu, (09/05/2012) di samping gedung A Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dipasang garis pembantas sebagai area kegiatan pentas seni pertama yang diadakan dalam kepengurusan mereka. 

Acara yang dimulai pukul 10.00 Wita mengajak para mahasiswa yang haus akan pentas seni untuk gabung dan ikut berpartisipasi. Karya seni seperti sketsa, teater, galeri art dan menyanyi ditampilkan dalam kegiatan tersebut.

Abdul Wahid Karib ketua umum UKM Seni eSa mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi ruang seni bagi mahasiswa yang haus akan karya seni. "kampus terlalu hampa dan kaku, seni dapat menghilangkan efek jenuh di kampus" Tambahnya.

Mutmainna salah satu mahasiswa Biologi Sains semester 4 mengaku sangat terhibur dan salut atas kegiatan yang diadakan oleh para pengurus. (Mitanhamy)

Kamis, 10 Mei 2012

Pemilihan Dekan, Adab Satu Suara

Washilah Online - Pemilihan dekan di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) berlangsung dengan penuh kekeluargaan, Kamis (10/05/2012). Hal tersebut terbukti dari hasil musyawarah mufakat yang kembali memutuskan dekan sebelumnnya yaitu Prof. Dr. Mardan, M.Ag untuk kembali mengisi kursi kepemimpinan di fakultas yang telah berdiri selama 45 tahun tersebut.

Beliau dianggap masih layak dan mampu memimpin FAH untuk kedepannya. Dengan alasan itulah kedua calon dekan terverifikasi tersebut memberikan suaranya kepada dekan yang telah menjabat sejak 2008 lalu itu. Hal itu pun disambut baik oleh 15 anggota senat yang memiliki hak suara pada pemilihan itu.

"Ini adalah pemilihan dekan terlancar yang pernah ada di Adab, tidak ada hambatan sama sekali, semua berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan,” kata ketua panitia pemilihan dekan FAH yang juga merupakan Pembantu Dekan II di Fakultas tersebut sewaktu diwawancarai oleh washilah sesaat setelah pemilihan tersebut usai.

Hasil pemilihan itupun disambut baik oleh mahasiswa FAH sendiri, “saya senang Prof. Mardan yang terpilih kembali, beliau memang seorang pemimpin yang ramah dan pantas buat Adab,” ungkap Fajar, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FAH.

Sebelumnya tiga calon dekan yang diverifikasi oleh anggota senat yaitu, Prof. Dr. Mardan, M.Ag (Dekan FAH 2008-2012), Dr. Barsihannor, M.Ag (Pembantu Dekan I FAH), dan Dr. Abd. Muin, M.Hum (Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FAH). (Aj)

Senin, 07 Mei 2012

Dialog Terbuka "KPK Masuk Kampus" UIN

Washilah--Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, hari ini, Senin (07/05) mengadakan Dialog terbuka dengan tema “KPK Masuk Kampus”. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Auditorium itu menghadirkan ketua umum Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Trias Politika RI Ambar Chriadiana SE dan Dr Muhammad Sabri Ar sebagai Pembicara.

Presiden Mahasiswa, Taufik Yamani, mengatakan, dialog ini sebenarnya akan mengadirkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Dr Abraham Samad SH sebagai pembicara. 

“Dialog ini sedianya dihadiri oleh Abraham Samad. Tapi, jam 10 tadi, beliau harus terbang ke Jakarta untuk memimpin rapat dengan anggota DPR-RI bidang Hukum” Ujarnya saat memberikan sambutan.

Dalam pemaparannya, Ketua Trias Politika, Ambar C, menjelaskan mengenai batasan-batasan kasus yang harus diurusi serta jumlah kasus korupsi yang telah KPKtangani.

“ sampai saaat ini KPK telah menangani 23 kasus Korupsi dan perlu teman-teman ketahui, bahwa kpk hanya berhak mengurusi kasus korupsi yang nilainya mencapai 10 Milyar ke atas. Sedang, yang 10 milyar kebawah itu diurusi oleh Kejaksaan dan Polda” jelasnya.

Selain itu, Ambar juga meminta partisipasi aktif mahasiswa dalam membantu KPK menangani masalah korupsi.(Luke)

Menyambut SNMPTN 2012, HMJ Farmasi Adakan Try Out

WASHILAH, Samata - Selepas ujian akhir nasional di sekolah-sekolah setingkat SMA, kini para pelajar khususnya di kota Makassar mulai mempersiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN merupakan ujian untuk masuk ke dalam perguruan tinggi negeri se-Indonesia.

Untuk menyambut SNMPTN tahun 2012 ini, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) akan menyelenggarakan Try Out SNMPTN 2012. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengawali semangat menghadapi SNMPTN tersebut.

Kegiatan ini akan dilaksanakan di auditorium kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Sabtu pagi (19/05/2012). Menariknya, berdasarkan penuturan ketua panitia, Mukhlis Rauf, bahwa kegiatan Try Out ini menawarkan hadiah bagi tiga peserta terbaik.

“Jadi akan ada hadiah bagi tiga peserta yang memiliki nilai try out tertinggi. Juga ada doorprize dan sertifikat bagi peserta terbaik. Intinya, hadiah yang kami berikan diharapkan bernilai edukatif bagi para peserta,” aku Mukhlis.

Selain hadiah bagi para peserta terbaik, panitia memberikan fasilitas bagi semua peserta Try Out berupa info SNMPTN, soal dan LJK, pembahasan soal dan lunch. Ketua HMJ Farmasi, Hasriadi, berharap dengan adanya Try Out ini bisa membantu memberikan informasi dan sosialisasi jurusan Farmasi di UIN Alauddin.

“Untuk lebih lengkapnya, silahkan lihat grup di facebook ‘Info Try Out SNMPTN 2012 By HMJ Farmasi UIN’,” imbuh Hasriadi.(ahmad)

HMJ Kesmas Adakan Baksos dan Penyuluhan Kesehatan di Sinjai

Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Indonesia dapat berupa upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya promotif dan preventif sendiri bisa dilakukan melalui penyuluhan atau sosialisasi tentang kesehatan itu sendiri.

Dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat, Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) mengadakan baksos dan penyuluhan kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan di dusun Ale Kandrung, desa Kandrung, kecamatan Sinjai Timur, kabupaten Sinjai, yang berlangsung selama empat hari, yakni 3-6 Mei 2012.

Kegiatan baksos dan penyuluhan ini mengangkat tema, ‘Meningkatkan Sikap Bersatu dalam Orientasi Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat’. Adapun peserta yang turut aktif berpartisipasi dalam kegiatan adalah mahasiswa jurusan Kesmas sejumlah 100 orang dan tergabung dalam Ikatan Keluarga Besar Kesehatan Masyarakat.

Berdasarkan penuturan Muh. Suhebit Pani, selaku ketua panitia, kepada reporter Washilah saat dikonfirmasi via ponsel bahwa kegiatan baksos ini merupakan kegiatan tahunan dari HMJ Kesmas. Rombongan baksos dilepas oleh ketua BEM Fakultas Ilmu Kesehatan, Kamis pagi (03/05/2012) dan siangnya segera bertolak menuju ke lokasi.

Adapun bentuk kegiatan baksos yang mereka adakan adalah berupa pemeriksaan kesehatan gratis, pemberian bantuan sosial berupa pembagian tempat sampah di sekolah dan di masjid, serta pembagian buku-buku gratis ke sekolah setingkat TK, SD, SMP dan SMA yang ada di dusun tersebut. Selain itu ada juga acara hiburan malam, berupa nonton bareng dan karaoke bersama warga.

Sementara dalam kegiatan penyuluhan sendiri, terdiri dari penyuluhan tentang Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk anak TK dan SD, penyuluhan tentang rumah sehat dan tanaman obat keluarga (TOGA), penyuluhan tentang rokok dan pestisida untuk kaum bapak, penyuluhan tentang ASI, penggunaan garam yodium dan pemanfaatan limbah yang bernilai ekonomis untuk kaum ibu, serta penyuluhan tentang Saluran Pembuanga Air Limbah (SPAL).

Terselenggaranya kegiatan baksos ini berkat kerja sama dengan Unilever dan Yayasan Peduli Negeri (YPN).
Ebit berharap dengan adanya kegiatan baksos dan penyuluhan kesehatan ini agar bisa menjadi bahan pembelajaran dan batu loncatan bagi mahasiswa jurusan Kesmas untuk menghadapi PBL, magang serta KKN nantinya. “Tentunya harapan utama kami agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan memperdayakan SDM warga dusun Ale Kandrung,” tutup Ebit.(ahmad)

Jumat, 04 Mei 2012

BEM FST Adakan Gerakan Penghijauan UIN dan Pra Kegiatan HWGC

Gerakan Penghijauan UIN dalam rangka pra kegiatan Healthy With Green Campus (HWGC) merupakan kegiatan Akbar yang akan diadakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) sebagai perwakilan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar dalam ajang kompetisi Kompas Kampus. Jumat, (04/05/2012) sehabis senam jantung di depan gedung rektorat. Prof Dr Qodir Gassing Htms Rektor UIN Alauddin Makassar membuka secara simbolik acara Healthy With Green Campus dengan menanam satu bibit mahoni di lahan kosong kampus II UIN Samata Gowa.

Acara penanaman bibit juga diikuti berbagai civitas kampus serta pejabat dan staf yang ada di UIN. Bersama mahasiswa berbaur para pejabat dan staf sama-sama menanam bibit mahoni di tempat-tempat yang telah ditentukan. Selain pembukaan acara HWGC penanaman bibt mahoni tersebut diharapkan dapat lebih menghijauakan area UIN. Bentuk perhatian UIN pula dalam menyambut hari lingkungan hidup sedunia untuk ikut berpartisipasi melestarikan lingkungan hijau yang sehat.

Dr Natsir Siola sebagai pembantu rektor III penanggung jawab bidang kemahasiswaan juga ikut turun langsung menanam bibit bersama. Ia berpendapat bahwa kegiatan penghijauanan seperti ini merupakan salah satu bentuk usaha mewujudkan kampus peradaban.

Salah satu dekan yang hadir dalam kegiatan penanaman bibit Dr Khalifah Mustamin M Pd Dekan FST menganggap acara ini juga bisa mendukung kegiatan akademik mahasiswa dalam pengembangannya tentang tumbuhan dan lingkungan hidup.

Lokasi penanaman bibit mahoni tidak sembarang ditanam di area UIN, ada lokasi tertentu yang efektif. Jamaluddin jahid ST MT yang menjabat ketua jurusan Penataan Wilaya Kota (PWK) mengaku tau betul kalau lokasi penanaman yang efektif adalah lokasi yang tak sembarangan. “Agar efektif kita perlu belajar tentang penataan penanaman dan master of plant yang tau betul persoalan tersebut” Ujarnya. 

Pada saat penanaman Jamaluddin yang menentukan lokasi penanaman bibit yang efektif. "Di harapkan semua elemen fakultas manapun yang ada di kampsu UIN mampu melestarikan dan membantu gerakan pelestaria penghijauan kampus UIN seperti ini" tambahnya.  (Mitanhamy)

HMJ Jurnalistik dan Serikat Jurnalistik Adakan Seminar Nasional Ilmu Politik

Washilah—Di tengah kehebohan masyarakat dalam perbincangan mengenai politik ternyata tak banyak yang mengetahui dengan jelas tentang topik yang satu ini. Maraknya pemberitaan di berbagai media membuat orang tak luput dari persoalan politik. Namun persoalannya banyak orang menyalah artikan soal politik itu sendiri. Bahkan sebagian mahasiswa juga sering keliruan dalam membahas politik. hal ini pula yang melatarbelakangi Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) Jurnalistik Fakultas Dakwa dan Komunikasi (FDK) bekerja sama dengan pihak Serikat Jurnalistik (SEJUK) mengadakan Seminar Nasional Ilmu Politik di gedung Auditorium Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kamis-Jumat (3-4/05/2012).

Dalam agendanya dibahas bahwa pendidikan Politik dibagi menjadi dua, pertama Politik Forming, yaitu pembangunan politik berdasarkan apa yang dialami atau senantiasa di rekayasa baik itu kearah negatif atau positif. Sedang yang kedua adalah Politik Building atau internalisasi dan yang kedua politik Building, hal ini diutarakan oleh Dr Gurtiana A Kambo, seorang dosen Ilmu Politik di Fisip Universitas Hasanuddin (Unhas) yang menjadi pembicara pertama.

Selain itu, Gusti, yang juga menjabat sebagai ketua lembaga kajian Identitas Unhas menambahkan, bahwa pendidikan politik memiliki beberapa ranah, diantaranya pendidikan itu adalah proses mengetahui kemampuan pribadi, penyadaran akan identitas diri, dan proses bagaimana kita mampu mengetahui aturan yang ada.

Kegiatan yang digelar di Gedung Auditorium itu juga turut menghadirkan Dr Firdaus Muhammad Ma, seorang pengamat politik yang juga menjabat sebagai sekertaris jurusan Jurnalistik. Dalam orasinya, ia lebih menyinggung keadaan mahasiswa saat ini.

“mahasiswa saat ini sangat berbeda dengan mahasiswa dulu, gerakan mahasiswa yang sekarang seringkali berujung anarkis. Hal itu karena kurangnya pendidikan politik dan lemahnya lembaga mahasiswa.” Ujarnya.(Luqman)

Kamis, 03 Mei 2012

HMJ Jurnalistik Adakan Seminar Pendidikan Politik

Washilah- Jurnalistik UIN Akan Adakan Seminar Pendidikan Politik

Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Jurnalistik Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar akan adakan seminar nasional pendidikan politik pada tiga hingga empat Mei mendatang di gedung Auditorium Kampus II UIN Samata, Gowa. 



Kegiatan yang berlangsung selama dua hari itu menghadirkan pemateri nasional dan lokal dengan tema yang berbeda. Dengan tema “ Pentingnya Pendidikan Politik Mahasiswa Melalui Organisasi Kemahasiswaan “ untuk hari pertama dan “ Membangun Civil Society dan Penguatan Demokratisasi di Indonesia Melalui Pendidikan Kampus” pada hari ke dua, diharapkan menjadi wadah pembelajaran bagi Mahasiswa mengenal dunia politik sejak dini.



Kegiatan ini turut didukung oleh Kesbangpol Kementrian dalam negeri , lembaga El-Quds Studies Pusat Studi Pendidikan Ekonomi, Sosial, Budaya, Agama, dan Politik serta Mansajul Ulum (MU). Menurut ketua panitia pelaksana, Ibnu Munsir, ide kegiatan ini bermula dari tawaran organisasi Serikat Jurnalis Keberagaman (Sejuk) dimana ia bergabung. 


“ Sebenarnya tawaran ini dari seorang teman organisasi di Sejuk yang pernah membuat kegitan di Makassar dan kebetulan punya teman dari lembaga El-Quds dan MU, maka diajaklah kami bekerjasama”, tutur Mahasiswa Jurnalistik, semester IV itu. 

Ia menambahkan, kegiatan ini dibuka untuk umum termasuk siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan bebas biaya pendaftaran. Panitia pelaksana pun mengaku menargetkan 300 peserta per harinya. 


Sementara itu ketua Jurusan Jurnalistik, Dr Hidayat Nur Said M Ag, mengaku bangga dengan kemampuan Mahasiswa Jurnalistik membuat kegiatan bertaraf nasional apalagi bekerjasama dengan kementerian sekelas Menteri Dalam Negeri (Mendagri). “ Saya hanya bisa bilang luar biasa dengan kemampuan Mahasiswa Jurnalistik mencari jaringan di luar, selamat bekerja semoga sukses “, harapnya, saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (01/05), lalu.


Senada dengan Hidayat, pengamat politik sekaligus sekertaris jurusan Jurnalistik, Dr Firdaus Muhammad M Ag, turut mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya, pendidikan politik sejak dini memang penting, apalagi Mahasiswa yang demo dan sering anarkis sebenarnya mereka belum paham tentang politik. “ Kegiatan ini saya harap memberikan pelajaran mengenai pendidikan politik terutama bagi Mahasiswa sehingga mereka paham apa itu politik”, harapnya. (Rahmawati)