Breaking News
laporan utama
Selasa, 31 Juli 2012
Sumbangan On The Road HMJ Farmasi UIN
WASHILAH – PENGAYOMAN. Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam memberikan banyak pelajaran bagi mereka yang ikhlas menjalankan ibadah di dalamnya. Tidak hanya pahala yang berlipat ganda, Ramadhan juga mengajarkan untuk berbuat jujur, berderma di jalan Allah dan menjaga ketulusan hati.
Dalam rangka menyambut Ramadhan tahun ini, mahasiswa jurusan Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, saling berbagi kebahagiaan dengan melaksanakan kegiatan ‘Sumbangan on the Road’.
“Kegiatan ini berupa pembagian puluhan bingkisan sembako kepada fakir miskin yang ada di jalan-jalan,” ujar Risna Rahayu S, kordinator kegiatan. Kegiatan dilaksanakan Kamis sore (26/0712) dan dirangkaikan acara buka puasa bersama di rumah makan Raja Boga, Pengayoman.
Bingkisan sembako ini terdiri dari beras, gula dan mie instan yang merupakan sumbangan mahasiswa angkatan 2009 dan 2011. “Rombongan yang membawa sumbangan melalui rute dari kampus II UIN di Samata, melewati jalur Hertasning Baru lalu dibagi dua kelompok yang masing-masing menuju ke Fly-Over dan Cendrawasih,” Jelas Risna. (AMQ)
Minggu, 22 Juli 2012
Dan Aku Pun Mengerti
Penulis : *Teman Langit*
Masih dengan cara yang sama. Tempat yang sama. Suasana yang sama. Hanya saja dengan orang yang berbeda. Bukan Za tapi Andra. Aku tak pernah benar-benar mengerti tentang perasaanku sendiri. Seperti tak ada bedanya. Deguban jantung yang sama cepatnya. Kelegaan yang sama, tapi sekaligus dengan rasa was-was yang sama. Satu yang kutau, aku takut jika keduanya juga sama-sama akan menghilang…
Lembah Ramma’, Juni 2012
Sekitar satu bulan yang lalu, aku berada di tempat ini dengan Za dan teman-temanku yang lainnya. Sebuah lembah yang di pagari gunung yang tangkas, dihiasi kabut tipis yang turun pelan di sore hari. Deru aliran air sungai pun seperti menjadi musik instrumental yang merdu. Aku menyukai semuanya, seperti mendapatkan tempat untuk berteriak kencang, merenung, bicara apa saja tanpa ada tekanan dari siapapun. Itu adalah pendakian pertamaku. Mencapai puncak dengan rasa yang menyala-nyala, mengagumi ukiran tangan Tuhan dan turun ke lembah dengan rasa tidak sabar menikmati ketenangan sepanjang hari.
Dan hari ini aku tegak berdiri menatap pepohonan, gunung-gunung, sungai, langit, bulan, bintang yang berkolaborasi indah di tempat yang sama, tapi dengan orang-orang yang berbeda. Tidak ada Za yang menggodaku tanpa henti sambil tertawa lepas melihatku salah tingkah. Juga tidak ada petikan gitar dari jemari Za menyanyikan lagu Iwan Fals yang sudah jadi lagu favoritku. Sekarang berganti dengan kehebohan saling mengejek satu sama lain, karena kami setara, aku tidak lagi jadi anak bawang seperti satu bulan yang lalu. Za memang terlampau tiga tahun lebih tua dariku.
Aku mengagumi sosok Andra, diam-diam aku sering memandang punggungnya dari belakang, dia nyaris sama dengan Za. Postur tubuh yang sama; tinggi, kurus, kaki yang jenjang, wajah yang tirus. Ah, sudah lah, Za tidak lagi bersamaku di tempat ini, semuanya sudah kubiarkan berlalu dan terlupakan begitu saja. Meskipun masih ada sisa kenangan yang tidak akan pernah benar-benar bisa aku buang, entahlah…mungkin karena…dulu Za terlanjur memberiku peluang untuk mencintainya.
*****
“Tara, Kamu lihat bintang itu?” Andra mendongak, menatap langit yang seakan menjadi lautan bintang.
“Yang mana?”
Kali ini Andra merentangkan tangannya ke atas dan mengacungkan jari telunjuknya. “Bintang-bintang yang membentuk lingkaran…”
“Hemm..menurutku itu bukan lingkaran tapi semacam…kerucut. Coba perhatikan sekali lagi”
“Benarkah? Mungkin cara pandang kita yang beda, hahaha”
“Sejak kecil, aku sering perhatikan bintang-bintang yang berhamburan di langit, di sana selalu ada bintang yang paling terang, setelah kucari tahu..namanya Sirius, juga ada bintang yang membentuk garis sejajar, karena sampai sekarang aku belum bisa cari tahu, jadi kunamai dia bintang tiga sejajar”
“Di atas sana ada?”
“Tidak, sejak aku ke sini sekitar satu bulan yang lalu, bintang-bintang yang kumaksud itu menghilang, mungkin tampak di belahan bumi yang lain. Tidak tahu juga kenapa. Tapi hari itu…Sirius indah sekali, terang dan serasa sangat dekat, tapi hanya sebentar, dia tenggelam di balik gunung yang itu!” Aku menunjuk salah satu gunung yang berada tepat di sisi kiri Andra.
“Hahaha…dia bersembunyi untuk kumpulkan tenaga.., maksudku..mungkin! hehehe”
“Tidak, kurasa dia benar, Sirius hari itu dimakan sama Bulan yang waktu itu purnama”
“Dia?”
“Emmm…iya dia, seseorang yang juga ada di sini satu bulan yang lalu. Katanya..Sirius tidak cukup terang jika dibandingkan cahaya bulan, jadi setiap Bulannya Purnama, Sirius akan dimakan sama bulan. Hukum alam masih berlaku, yang kecil selalu kalah sama yang besar”
“Kurasa tidak Tara, Sirius cuma lagi sembunyi buat kumpulkan tenaganya yang mungkin agak redup, setelah merasa bisa pamer cahaya terangnya buat pengagum langit, dia akan muncul lagi dan saat itu dia akan tampak lebih baik dari sebelum dia bersembunyi. Kurasa itu lebih bijak”
“Semoga, karena aku merindukannya…” Aku menghembuskan nafas kencang setelah mengucapkan pengharapan itu, entah yang kumaksud “merindukannya” itu benar-benar Sirius atau…seseorang yang kumaksud tadi, Za.
*****
Dingin makin menyusup ke pori-pori kulit dan mencapai tulang-tulang hingga terasa menusuk. Meskipun jaket sudah dipakai berlapis-lapis dan berselimut sleeping bag, tetap saja terasa begitu dingin. Tentu saja, masih sama dengan yang lalu. Andra berbaring di sampingku, sama persis seperti saat Za memilih merebahkan tubuhnya tepat di sampingku. Terasa begitu aman, Andra mengenggam tanganku dan saat aku menggigil karena rasa dingin yang tidak tertahankan, ia makin mendekapku, menggosok-gosokkan kedua tekapak tangannya dan membungkus pipiku, begitu hangat.
“Tara, kau menggigil?”
“Iya…”
“Kemarikan tanganmu…” Andra menggenggam tanganku.
***Satu bulan yang lalu
“Tara, kau menggigil?”
“Iya..”
“Sini kupakaikan kaos tangan”
Za menyandarkan kepalaku di bahunya dan membelai rambutku, seakan berkata, “Tidak apa-apa, semuanya akan baik-baik saja Tara..”
Andra serasa semakin dekat, aku merasakan desahan nafasnya dengan sangat jelas. Aku tidak tahu sedekat apa, aku hanya menerka-nerka karena sedikitpun tidak berani membuka mataku, takut jantungku akan loncat keluar sebentar lagi. Juga tidak bisa menggerakkan tubuhku sama sekali, terasa kaku dan seperti memang dikehendaki oleh diriku, yang kutahu…saat itu kecupan Andra mendarat di bibirku dalam waktu yang singkat.
Seperti Dejavu, kejadian yang terasa pernah terjadi, berulang. Andra dan Za…, aku ingin melupakan kenangan itu dengan Za, tapi justru Andra yang membuka kotak kenangan itu. Dua sosok laki-laki yang hadir dalam hidupku dengan rasa yang nyaris sama, entah yang mana yang berlebih, entah dengan Za atau dengan Andra. Yang kutahu…Andra lebih dulu hadir dalam hidupku dibandingkan Za. Tapi Za lebih mengajariku tentang hidup, sesuatu yang tidak pernah kulihat sebelumnya, sesuatu yang tidak pernah kutahu sebelumnya, sesuatu yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
*****
Makassar, Juni 2012
“Tara.., kamu harus belajar menjadi apa yang dinamakan dewasa yang sebenarnya…, kamu terlalu polos, bahkan untuk membaca hatimu saja tidak bisa!” kata Randi lagi-lagi mengingatkanku untuk pandai-pandai mensiasati hati. Ini sudah kesekian kalinya setelah sahabatku yang satu ini berkali-kali mendapatiku linglung dan seperti akan salah jalan jika melangkah lebih jauh lagi. Kurasa dia benar, aku tidak lebih dari seorang anak umur lima tahun yang tidak tau apa-apa tentang realita, hanya terus mengikuti hati dan terus terombang-ambing karena tidak bisa mempertahankan sebuah pendirian. Ini sudah…, ah entahlah sudah ke berapa kalinya aku memutuskan melupakan Za, tapi tetap saja sia-sia.
“Dengar baik-baik Tara, alasan kenapa aku terus ada di sampingmu sampai hari ini adalah, karena dari awal aku sudah tahu kamu punya rasa dengan Za. Sudah kucegah karena aku tahu Za lebih dari yang kamu tahu, aku sudah kenal dia sejak tiga tahun yang lalu. Za terlalu picik, terlalu realistis, pragmatis, dan apalah istilahnya. Aku bukannya menjelek-jelekkan Za, dia sahabatku, tapi aku hanya coba buat kamu buka mata dan lihat dirimu sekarang, kamu sudah terlalu jauh mengikutinya, kamu terlalu cepat mengikuti alur dan kurasa….ini akan berbahaya untuk kamu. Aku tahu kamu pasti cemburu kan lihat Za justru sekarang dekatnya dengan Puput dan seperti mencoba membuat semuanya seperti tidak pernah terjadi”
Aku diam mendengar ocehan-ocehan Randi, tidak ada yang salah, kurasa semuanya benar. Tapi entah kenapa aku masih enggan untuk benar-benar pergi dari rasa yang sudah terlanjur tertanam di sini…,”dihati”. Aku mencintainya??? Kurasa juga terlalu cepat untuk memvonis hatiku sendiri, karena yang ku tahu, sejak dua tahun aku mengenal Andra, aku cukup memiliki rasa padanya, mungkin cinta… Za dan Andra, nyaris tidak bisa kubedakan keberadaannya di hati.
“Sekarang cobalah untuk fokus untuk masa depanmu, kamu punya talenta Tar. Kamu harus belajar manfaatkan itu semua. Kembali konsen kuliah, kalau ada waktu, selesaikan tulisanmu dan coba kirim ke penerbit, nanti aku bantu”
“Makasih di’, kurasa memang begitu harusnya…”
“Masih ada Tar.., dari sekarang coba pintar-pintar bedakan yang mana kagum dan rasa cinta, karena ke duanya beda”
Hari-hari berlalu, kuputuskan untuk mencoba menjauh dari Za, selain karena aku ingin benar-benar tahu seberapa dalam perasaanku padanya, juga tidak lain karena aku kecewa. Dia telah terlalu dalam memberiku peluang, harapan untuk bisa dicintainya, aku hanya berharap dia tidak lagi berlebihan. Tidak berlebihan peduli, tidak berlebihan dekat, hanya ingin seperti saat baru mengenalnya, sebatas senior dan junior.
Andra masih seperti hari-hari biasanya, masih terus ada saat kubutuh, menatap bintang di atas atap kosan bersama. Kurasa…aku lega dengan semua keadaan ini. Ada beda antara Za dan Andra, aku pun mulai bisa membedakan rasaku. Kagum dan cinta memang berbeda. Za hanya sebuah kekaguman, kekaguman pada caranya memandang hidup, kekaguman tentang pemikiran-pemikirannya yang kadang memang terbilang egois, tapi kurasa cukup realistis di zaman seperti sekarang. Dan Za hanya sebuah obsesi seorang Tara.
Lembah Ramma’, Juli 2012
***Pukul 03.00 Wita
“Tara…, coba lihat keluar !”
“Ada apa?”
“Ayo ke sini, kurasa ini kejutan untukmu”
“Hebat ! Bulan sabit, Sirius, bintang 3 sejajar…..”
“Dia sudah keluar dari persembunyiannya Tar, benarkan kataku kalau___”
“Kalau dia cuma kumpulkan tenaga untuk lebih terang, dan sekarang semakin terasa lebih dekat dari dua bulan yang lalu sebelum dia memutuskan untuk bersembunyi..”
“Kamu tahu apa nama bintang yang di atas Sirius itu?”
“Kurasa itu Vega..”
“Ah, tapi kenapa aku malah merasa itu Arcturus..”
“Hahahaha…, biksurius saja”
“Apa itu?”
“Bintang bikin susah..”
“Dasar kau !!!!”
Sejak hari itu…Andra menjadi bagian dari kolaborasi indah di hidupku. Aku ingin selalu menikmati kolaborasi langit, bintang, bulan, udara malam, dan Andra… Emmm…tapi kurasa langit yang suram tanpa bintang dan bulan pun juga tidak apa-apa, karena ada Andra berdiri dan tersenyum lepas di sampingku saja sudah cukup. Dan aku pun mengerti, aku mencintainya___bukan hanya sekedar kagum, tapi aku benar-benar mencintainya__bukan obsesi, tapi aku benar-benar mencintainya…
“Hanya diri sendiri yang bisa mengerti apa maunya hati…, untuk mengerti hati pun butuh proses. Belajar…dan akhirnya kita pun akan mengerti…”
Minggu, 08 Juli 2012
Mahasiswa Pendidikan Biologi Adakan Reuni Perdana Tingkat Prodi UIN

Washilah - Bertempat di Training Center, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK), mengadakan Reuni akbar sekaligus temu ilmiah, Sabtu (7/2012). “Seminar Karya Ilmiah, Musyawarah Besar I, Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Biologi” menjadi tema yang diusung panitia pelaksana.
Acara reuni yang pertama kali diadakan prodi pendidikan biologi ini dihadiri oleh Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Dekan Fakultas Tarbiyah, Pembantu Rektor III, alumni dan para mahasiswa pendidikan biologi.
“Kegiatan ini berangkat dari sharing dengan beberapa orang alumni tentang ide-ide dan hal-hal yang ingin kita sumbangkan untuk almamater kita dan keyakinan bahwa suatu kampus yang solid juga dipengaruhi oleh alumni yang solid” terang ketua panitia, Jusman Tarikh S Pd.
Ketua Jurusan Pendidikan Biologi, Drs Safei M Si dalam sambutannya mengatakan sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Selain itu, ia juga menyinggung masalah akreditasi jurusan. “Seberapa besar kiprah alumni juga berpengaruh pada akreditasi jurusan, maka dari itu kita berharap secepatnya nilai nilai akreditasi C berubah menjadi A”.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Siti Syamsuduha sebagai perwakilan dari ketua IKA Fakultas Tarbiyah yang tidak sempat hadir pada kegiatan tersebut. “Harapan untuk IKA Prodi Pendidikan Biologi ini kedepannya adalah agar dapat menelusuri di mana saja alumninya berkiprah sejauh ini, agar dikegiatan selanjutnya bisa dihadiri lebih banyak alumni lagi. Bukan hanya oleh empat angkatan terakhir” ujarnya.
“Bukan hanya empat tahun terakhir yang diharapkan hadir, tapi seluruh angkatan karena yang dimaksud alumni itu adalah orang-orang yang pernah belajar di Pendidikan Biologi UIN Alauddin”, tambah Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Salehuddin Yasin.
Pembantu Rektor III, M. Natsir Siola menegaskan mengenai pembangunan gedung IKA yang sementara ini dibangun.“Dua tahun lalu telah dilakukan peletakan batu pertama, sekarang sudah di pondasi tinggal menunggu uluran tangan dari para alumni”, candanya.
Selain reunian para alumni acara ini juga diikuti dengan seminar ilmiah yang diisi oleh dua pemateri, Asrijal S Pd M Pd, dengan judul “Perbandingan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Yang Diajar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan Tipe NHT SMA Negeri 9 Makassar” dan Srimaya S Pd M Pd dengan judul “Efektivitas Media Pembelajaran Power Point Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA 3 SMA Negeri 1 Pangkajene”. (Nur Mustaqimah)
Label:
aktivita,
Info dan Tips,
laporan utama,
mahasiswa,
Pengumuman,
Tentang
Rabu, 27 Juni 2012
Prodi Keperawatan Bekali Mahasiswa dengan Pelatihan
WASHILAH - Dalam upaya meningkatkan mutu dan kualitas mahasiswa dan mempersiapkan generasi layak saing di dunia kesehatan modern, Prodi keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar membekali mahasiswanya dengan pelatihan Life Skill (Laboratorium Skill) yang bertempat di gedung Lecture Theater (LT) kampus serta Workshop dan Pelatihan Basic Life Support di LT FIK. Kegiatan Laboratorium Skill berlangsung selama dua hari (22-23/06) dengan mendatangkan dua pemateri yang berkompeten. Saat ditemui di ruang prodi, Ns Risnah Skm, selaku penanggung jawab laboratorium prodi berujar bahwa, kedua pemateri tersebut merupakan perwakilan dari rumah sakit tipe A dan tipe B. Tema yang diusung yaitu Keperawatan Gawat Darurat dengan sasaran bagi mahasiswa semester VI.
“Adapun pemateri dari Rumah sakit tipe A kami mengundang dari rumah sakit Wahidin Sudiro Husodo dan Tipe B kami undang dari rumah sakit Labuang Baji. Keduannya adalah orang yang ahli dalam klinikal yakni Mahyudin SKep Ns (pengelolaan jalan nafas dan kumbah lambung) dan Ns Rochfika SKep Ns (RJP dan Syok ( Resustasi jantung paru),” jelasnya.
Risnah menambahkan, kegiatan ini merupakan rutinitas yang dilaksanakan tiap tahun di akhir semester dan disesuaikan dengan tingkat semesternya. Seperti hanya Laboratorium Skill dengan tema “Keperawatan Gawat Darurat” yang khusus bagi mahasiswa semester enam sementara Workshop dan Pelatihan dengan tema “Kondisi Kegawatdarurat dalam kehidupan sehari-hari” bagi mahasiswa semester delapan.
Sementara kegiatan Workshop dan Pelatihan Basic Life Support yang berlangsung selama dua hari (23-24/06) ditujukan pada pemberian bekal berupa keterampilan bagi mahasiswa sebagai bekal nantinya sebelum terjun ke Rumah Sakit. Tema yang diangkat yaitu "Kondisi Kegawatdarurat dalam Kehidupan Sehari-Hari".
Lebih lanjut Risnah mengungkapkan bahwa untuk kegiatan ini merupakan program rutin prodi untuk mahasiswa semester akhir, sekaligus sebagai syarat sebelum mengikuti ujian tutup. Menariknya, mahasiswa yang ikut serta difasilitasi dengan sertifikat
“Kegiatan yang di adakan di LT fakultas itu yang akan mendapatkan sertifikat dan sertifikatnya bekerjasama dengan Team Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia,” tutup Risnah. (Anugra)
Label:
aktivita,
Artikel,
Kabar Nasional,
laporan utama,
mahasiswa,
nasional,
Pengumuman
Sabtu, 23 Juni 2012
40 Ribu Camaba Ikuti SPMB PTAIN 2012
WASHILAH - Tiap tahunnya, seluruh Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) membuka seleksi pendaftaran mahasiswa baru secara bersamaan. Seleksi tersebut dinamakan SPMB PTAIN atau Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri. Dalam seleksi tersebut memberi kemungkinan calon mahasiswa baru (camaba) untuk mendaftar di salah satu PTAIN di Indonesia dengan mengikuti seleksinya di PTAIN pada daerah asalnya.
SPMB PTAIN 2012 kali ini diikuti oleh sekitar 40 ribu camaba di seluruh Indonesia, setelah pertama kali dibuka pada 1 Mei 2012. Sebagaimana dilansir dari UIN-Online, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Prof Dr H Qadir Gassing HT MS, mengakui bahwa antusiasmu camaba dalam SPMB PTAIN cukup besar. “Saya lihat jumlah pendaftar sudah mencapai 40 ribu orang,” ujarnya, Selasa (12/06).
Di UIN Alauddin Makassar sendiri, tes SPMB PTAIN dilaksanakan pada Selasa, 19 Juni 2012, di kampus II UIN Alauddin, Samata. Tes diadakan serentak di tiap gedung fakultas. Salah satunya di gedung ‘i’, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK).
Menurut Pembantu Dekan I Bidang Akademik FIK UIN Alauddin, Fatmawati Mallapiang SKM MKes, untuk gedung ‘i’ menampung 260 peserta dengan jumlah 13 ruangan. Fatmawati yang saat itu dipercayakan menjadi kepala pengawas gedung ‘i’ mengaku, gedung tempat tes diadakan, pengawasannya dikepalai oleh PD I tiap fakultas.
“Tes dilaksanakan hari ini (19/06) dengan dibagi jadi dua gelombang. Gelombang pertama, dilaksanakan pukul 08.30-10.30 berupa Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Dasar. Lalu gelombang kedua, dilaksanakan pukul 11.00-14.00 berupa Tes Wawasan Keislaman dan Tes Bidang Studi Prediktif,” paparnya. Hasil seleksi diumumkan pada 13 Juli 2012.
Seusai melaksanakan SPMB PTAIN, UIN Alauddin Makassar membuka seleksi jalur lokal, yaitu Ujian Masuk Mandiri (UMM). Pendaftaran untuk seleksi ini dibuka mulai Rabu, 20 Juni 2012. (AMQ)
Label:
aktivita,
Kabar Nasional,
laporan utama,
mahasiswa,
nasional,
Pengumuman,
Tentang
Swamedikasi Ala HMJ Farmasi
WASHILAH - Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi UIN Alauddin Makassar menggelar kajian kefarmasian, mengangkat tema "swamedikasi", yang digelar di lantai III Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UIN Alauddin, kampus II, Sabtu (23/06) Kajian kali ini dipresentasikan salah seorang alumni Farmasi UIN Alauddin, A Armisman E Paturusi S Farm. Menurut Armis, swamedikasi merupakan upaya pengobatan diri sendiri.“Swamedikasi adalah upaya mengobati segala keluhan pada diri sendiri dengan obat-obatan yang dibeli bebas di apotek atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter,” jelasnya.Dia menambahkan, selain keamanan dan kualitas obat yang dikonsumsi, swamedikasi memiliki syarat-syarat yang harus diterapkan. Upaya swamedikasi, kata Armisman yang saat ini mengambil studi profesi Apoteker, perlu memperhatikan ketepatan indikasi, dosis, bentuk obat, dan kejelasan informasi dalam terapi.
Menurut Hasriadi, Ketua Umum HMJ Farmasi, HMJ Farmasi UIN Alauddin rutin melaksanakan kajian kefarmasian untuk mahasiswa. materi-materi yang diberikan pada kajian merupakan materi untuk mhasiswa profesi Apoteker. Kajian ini dilakukan untuk menstimulasi dan lebih jauh memperkenalkan Farmasi terhadap mahasiswa Farmasi itu sendiri. (amq)
BEM FIK Adakan Bedah Buku dan Dialog Liberalis
WASHILAH - Dalam agama Islam, perbedaan pemahaman itu banyak ditemukan. Perbedaan dalam suatu sudut pandang ajaran dapat melahirkan suatu kelompok, aliran atau mazhab, misalnya kelompok Jaringan Islam Liberal (JIL). Kelompok ini memiliki masih banyak menuai pro kontra di kalangan muslim di Indonesia.
Untuk mengetahui sedikit tentang pemikiran dan kelompok JIL tersebut, Badan Ekekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar mengadakan bedah buku dan dialog, Islam Liberal 101. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Lecture Theater (LT) UIN Alauddin, Kamis (21/06) ini bekerja sama dengan Makassar Movement #Indonesia Tanpa JIL.
Kegiatan dibuka oleh Dekan FIK UIN Alauddin, Prof Dr dr Rasyidin Abdullah MPH MHKes. Pemateri yang membawakan bedah buku ialah penulis buku Islam Liberal 101, Akmal Sjarif, dengan didampingi oleh Prof Qasim Mathar, Guru Besar UIN Alauddin, dan Abdul Chalid Bibbi, wartawan Celebes TV, sebagai moderator .
Dialog dimulai dengan bedah buku Islam Liberal 101. Di awal sesi, penulis bercerita bahwa JIL merupakan adopsi pemikiran dari Barat. Ia merupakan transformasi dari cara berpikir orang Barat terhadap Islam, yang sekarang kurang populer di Barat sendiri. Kelompok ini pahamnya lebih dekat dengan liberalisme daripada Islam. Karenanya, para aktivis dari kelompok ini lebih senang disebut sebagai Liberalis daripada Islamis.
Saat ditemui reporter Washilah, Ketua BEM FIK UIN Alauddin, Kasnadi, Kamis (21/06) mengaku belum bisa memberikan pandangannya tentang JIL. Meskipun sebenarnya ada penyimpangan dari pemikiran kelompok tersebut, namun dia tidak mau memberi penilaian sepihak, karena membahas tentang JIL perlu kajian yang mendalam.
“Ke depannya kita tetap akan mengadakan tindak lanjut dari kegiatan ini, sehingga tidak berhenti sampai di sini. Rencananya akan diterbitkan buku berikut berjudul Buya Hamka, dan kita akan coba adakan dialog kembali,” ujar Kasnadi.
Untuk diketahui, forum #Indonesia Tanpa JIL ini sudah melaksanakan dialog dengan sasaran pada kalangan mahasiswa di beberapa universitas di Indonesia. Di Makassar sendiri, Universitas Hasanuddin dan UIN Alauddin mendapat kesempatan untuk menyelenggarakan dialog tersebut. (AMQ)
Label:
aktivita,
Kabar Nasional,
laporan utama,
mahasiswa,
nasional
Rabu, 20 Juni 2012
Kajian HMJ Farmasi Pharmaceutical Care
WASHILAH - Seorang Farmasis atau profesi apoteker, dalam menjalankan tuntutan profesinya kini tidak hanya perlu mengetahui manufaktur obat-obatan tapi juga mampu memberikan pelayanan kesehatan, yaitu Pharmaceutical Care.
Demikian penuturan Isriany Ismail, MSi, Apt saat membawakan materi Kajian Kefarmasian di ruang LT Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK), Sabtu (16/06). Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan tiap pekan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Farmasi, UIN Alauddin Makassar. Isriany yang juga merupakan dosen jurusan Farmasi UIN Alauddin Makassar, lebih banyak menekankan tentang implementasi dari profesi Farmasi yang saat ini mulai mengalami pergeseran. Pharmaceutical Care sangat penting diterapkan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Implementasi dari Pharmaceutical Care dilakukan oleh farmasis yang telah melewati jenjang pendidikan apoteker. Namun bukan berarti mahasiswa S1 Farmasi tidak harus tahu tentang itu, tapi justru harus mempelajarinya karena mereka dalam proses menuju sebagai seorang apoteker,” ujarnya.
Sebagai salah lembaga mahasiswa resmi jurusan Farmasi, HMJ Farmasi telah melaksanakan salah satu program kerja yang mendukung implementasi Pharmaceutical Care itu sendiri, yaitu Kampanye Informas Obat (KIO). Kegiatan tersebut dilaksanakan saban bulan yang lalu. (Mas Boy)
Dirawat Empat Hari, PD II FIK Wafat
WASHILAH- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar sedang berkabung. Pasalnya, Pembantu Dekan II Bidang Administrasi dan Keuangan, Drs HM Arief Alim MAg, telah berpulang pada pangkuan Yang Maha Kuasa, Senin (18/06) dini hari.
Arief yang dikabarkan mendapatkan perawatan selama empat hari, sejak Kamis (14/06) di Rumah Sakit Haji ini sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Islam Faisal. Bahkan Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Dr HA Qadir Gassing HT MS, menyempatkan diri menjenguk almarhum sewaktu masih di Faisal.
Seusai mendapatkan berita duka tersebut, secara bergantian keluarga besar FIK UIN Alauddin Makassar, tak terkecuali mahasiswa, ikut melayat ke rumah tempat almarhum disemayamkan.
Almarhum yang belum lama menjabat sebagai PD II FIK UIN Alauddin, banyak mendapat simpati dari mahasiswa juga dosen FIK. Tampak dari antusiasme mereka yang mengantar jasad beliau hingga ke peristrahatan terakhir di Taman Pemakaman Macanda, Gowa, Senin (18/06) sore. (Masboy)
Jumat, 08 Juni 2012
PD III FDK Gelar Dzikir Akbar
Acara ini bertujuan untuk menciptakan suasana keakraban dan salah satu cara bermesraan dengan Tuhan. Menurut Usman, dengan dzikir kita akan membuat hotspot dan wifi kepada Tuhan.
“Kita akan membuat hotspot dan wifi sebagai jaringan penghubung kita dengan Tuhan, mudah-mudahan Allah SWT mengrimkan rahmatnya ke FDK”, harap PD III yang baru saja dilantik itu.
Hadir dalam acara ini Pembantu Rektor (PR) III Bidang Kemahasiswaan UIN, Dekan FDK, para Pembantu Dekan, Ketua Bidang Penelitian UIN, serta seluruh civitas akademika FDK.
PR III UIN, Dr Natsir Siola mengatakan acara dzikir ini patut diapresiasi dan FDK sudah memulai. “Saya pribadi dan atas nama Rektor sangat mengapresiasi kegiatan ini”, tuturnya saat memberi sambutan sesaat sebelum dzikir dimulai.
Sementara itu Dekan FDK, Dr Hj Muliaty Amin M Ag mengatakan kegiatan ini akan mempererat silaturahmi antar jurusan sekaligus menjadikan FDK mercusuar dan juru terompet di UIN. Ia menambahkan kegiatan ini bagian dari dakwah kultural dimana dzikir harus dibudayakan.
Selain dzikir akbar diadakan pula pengundian untuk lima orang mahasiswa yang beruntung bebas biaya SPP selama satu semester. (Rahma)
Selasa, 05 Juni 2012
UIN Lirik Beasiswa Belanda
Washilah--Angin segar untuk para mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang bercita-cita lanjut ke luar negeri melanjutkan pendidikan. Uin Alauddin sebagai Universitas Islam di Sulawesi ternyata menarik perhatian banyak penyedia beasiswa, tak hanya dari dalam bahkan dari luar negeri pun berdatangan. Terlihat dari kedatangan Marvin Bekker perwakilan Nuffic Neso Belanda untuk Indonesia di Uin beberapa hari yang lalu. Kamis (31/05).
Bekker menjelaskan, organisasi ini merupakan organisasi non-provit, yang ditunjuk resmi oleh kementrian belanda yang menangani kerjasama international dibidang pendidikan tinggi,yang juga berfungsi memfasilitasi kerjasama institusi di bidang pendidikan tinggi antara indonesia dan belanda “fungsinya juga untuk mensosialisasikan dan menyediakan informasi mengenai program study serta beasiswa yang ada di belanda” ungkapnya.
Di Belanda, lanjut Bekker, terdapat dua jenis universitas, yakni universitas untuk Penelitian dan dan universitas Terapan, yang masing masing memiliki perbeadaan yang sangat mencolok, seperti lamanya masa kuliah. Ia juga mengatakan jika dibelanda terdapat banyak kesamaan dengan Indonesia, termasuk diantaranya yaitu makanan-makanannya. Selain itu, , biaya kuliah dan kehidupan, tambahnya, di sana sangat rendah.
Setidaknya, menurut Bekker, ada lima jenis beasiswa yang terdapat di Belanda, yakni Netherlands Fellowship Program yang juga turut bekerjasama dengan 61 negara selain Indonesia, StuNed yang tiap tahunnya dapat menyediakan 100 hingga 200 beasiswa dan sasaran utamanya adalah master, provisional muda, dan kursus. Beasiswa lainnya dalah Dikti Scholarship yang bekerja sama dengan pemerintahan indonesia dari segi pembiayaan, serta Scholarship from Deutch University.
Pembantu rektor empat, Dr Phil Kamaruddin Amin, diakhir sesi, mengatakan mahasiswa sekarang harus pandai-pandai melihat peluang ”beasiswa sekarang lebih mudah di dapatkan dibanding tahun-tahun sebelumnya”.(LqZ)
Bekker menjelaskan, organisasi ini merupakan organisasi non-provit, yang ditunjuk resmi oleh kementrian belanda yang menangani kerjasama international dibidang pendidikan tinggi,yang juga berfungsi memfasilitasi kerjasama institusi di bidang pendidikan tinggi antara indonesia dan belanda “fungsinya juga untuk mensosialisasikan dan menyediakan informasi mengenai program study serta beasiswa yang ada di belanda” ungkapnya.
Di Belanda, lanjut Bekker, terdapat dua jenis universitas, yakni universitas untuk Penelitian dan dan universitas Terapan, yang masing masing memiliki perbeadaan yang sangat mencolok, seperti lamanya masa kuliah. Ia juga mengatakan jika dibelanda terdapat banyak kesamaan dengan Indonesia, termasuk diantaranya yaitu makanan-makanannya. Selain itu, , biaya kuliah dan kehidupan, tambahnya, di sana sangat rendah.
Setidaknya, menurut Bekker, ada lima jenis beasiswa yang terdapat di Belanda, yakni Netherlands Fellowship Program yang juga turut bekerjasama dengan 61 negara selain Indonesia, StuNed yang tiap tahunnya dapat menyediakan 100 hingga 200 beasiswa dan sasaran utamanya adalah master, provisional muda, dan kursus. Beasiswa lainnya dalah Dikti Scholarship yang bekerja sama dengan pemerintahan indonesia dari segi pembiayaan, serta Scholarship from Deutch University.
Pembantu rektor empat, Dr Phil Kamaruddin Amin, diakhir sesi, mengatakan mahasiswa sekarang harus pandai-pandai melihat peluang ”beasiswa sekarang lebih mudah di dapatkan dibanding tahun-tahun sebelumnya”.(LqZ)
Kisah Pedagang Dadakan UIN
Washilah-- Panas terik, hilir mudik orang banyak dan pedagang kecil mendadak muncul di kampus hijau. Dimana-mana terlihat bermacam-macam pedangan yang menjajakan dagangannya yang berbeda. Tertarik memperhatikan salah satu pedagang dadakan tersebut. Kulitnya terlihat sudah kebal, walau siang itu rasanya seperti dipanggang oleh matahari. Untuk menyambung nyawa ia relah duduk lama merasakan gerah dan hiruk pikuk di Acara Wisudahan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Namanya Marni, seorang ibu penjual mainan anak-anak, ia adalah satu dari puluhan penjual dadakan yang hadir dan turut meramaikan saat perayaan Wisuda UIN Alauddin yang ke-62 di Auditorium Kampus II Samata, tempo hari. Selasa (29/05)
Marni duduk sambil menjajakan dagangannya ketika salah seorang crew Washilah datang mewawancarainya. Kepada washilah, ia mengaku kedatangannya kesini bersama suaminya sudah terhitung dua kali semenjak wisuda terkahir“ Dua kalima’ datang di sini, pernahka juga datang di tempat lain seperti Unm” ujarnya dengan logat Makassar yang kental.
Pedagang yang biasanya berdagang di pantai Losari ini mengaku penghasilannya di hari-hari seperti sekarang ini lebih banyak ketimbang hari-hari biasa “ lebih banyak’i sedikit dibanding hari-hari biasa, saya jadikan juga penghasilan tambahan, ” ujarnya. Mengenai informasi wisuda, kata Marni, ia dapatkan dari teman-teman.
Selain Marni ternyata pedagang lain memiliki pengalaman yang berbeda selama menjajakan dagangannya di UIN. Daeng tompo, lelaki penjual makanan dan minuman dingin ini mengaku pendapatannya selama hampir tiga kali ia berjualan di Wisuda seperti sekarang ini tidak pernah menentu “ tidak pernah tetap penghasilanku, karena saya cuma kerja sampingan saja, saya jual punya orang, nanti setor, kalau ada untung saya dibagi dengan yang punya” ujarnya sembari melayani pembelinya.
Meski terkesan dadakan, beberapa penjual yang hampir memenuhi tempat parkir Auditorium mengaku dapat meraup untung lebih jika dibanding hari-hari lain, meski mereka hanya jadikan pekerjaan sampingan. Tak hanya itu, kehadiran para pedagang ini seolah menjadi hiburan tersendiri bagi keluarga wisudawan yang tidak kebagian tempat di ruang Wisuda.(LqZ)
Sabtu, 26 Mei 2012
Aliansi Mahasiswa FIKES UIN Tolak Maba 2012

Oleh : Ahmad Qomar
Sebagaimana yang tertulis dalam lembar Pernyataan Sikap, bahwa tuntutan tersebut diajukan melihat kondisi proses perkuliahan yang kurang efektif karena tidak didukung dengan fasilitas memadai. Selain karena kurang memadainya fasilitas dengan dalih SPP yang mereka bayar tiap semesternya adalah SPP termahal di UIN Alauddin, mereka juga menuntut kejelasan dari status Kartu Rencana Studi (KRS) dan profesionalisme dosen yang mengajar di FIKES.
Aksi yang berlangsung selama tiga jam tersebut dimulai dari gedung FIKES lama (bekas rektorat) dan berakhir di rektorat. Di gedung fakultas lama, mereka memboikot perkuliahan dengan menghentikan secara paksa proses perkuliahan. Lalu aksi berlanjut ke gedung FIKES baru. Di sana mereka menuntut kepada dekan dan semua pembantu dekan untuk segera menjawab tuntutan mereka.
Pembantu Dekan III FIKES, Drs. Wahyuddin G. MAg, mewakili dekan turun dan bertemu langsung dengan para mahasiswa tersebut. Katanya, dekan sedang menghadiri yudisium sehingga dia tidak bisa diganggu. Sementara saat ditanyakan mengenai tuntutan dalam aksi tersebut, Wahyuddin sempat terdiam. “Saya sangat apresiatif, tapi lebih jelasnya, silahkan langsung ke rektorat,” jawabnya singkat. Dengan sangat kecewa rombongan aksi pun beranjak menuju ke rektorat.
Seusai mengadakan acara penyambutan pada salah seorang tamu universitas dari Australia, pembantu rektor III, Drs. HM Natsir Siola, MA, segera menemui massa di depan gedung rektorat. Dengan tenang Natsir mempertanyakan apa saja yang menjadi tuntutan mereka. Hasriadi, ketua HMJ Farmasi yang saat itu menjadi kordinator aksi memaparkan tuntutan mereka sembari memperlihatkan lembar pernyataan sikap. Hasriadi juga meminta Natsir untuk turun langsung melihat kondisi gedung kuliah FIKES.
Tidak ingin mengecawakan massa, Natsir berjanji akan membuka dialog bersama dengan pihak pimpinan Fakultas Ilmu Kesehatan untuk membahas terkait permasalahan tersebut. Dialog rencana akan digelar, Jum’at pagi (25/05/2012)
Rabu, 23 Mei 2012
Eksistensi Farmasi UIN, Sabet Dua Juara Nasional
Oleh : Ahmad Qomar
Tidak henti-hentinya Farmasi UIN menorehkan prestasi baik di dalam maupun di luar kampus. Namun, prestasi yang acap diukir tersebut senantiasa diwarnai dengan pengorbanan yang cukup besar.
Melihat kesibukan mahasiswa Farmasi yang cukup banyak seperti tugas kuliah, praktikum serta penyusunan jurnal praktikum, tidak jarang orang menganggap Farmasi termasuk jurusan yang super sibuk. Meski demikian, Farmasi UIN yang baru berdiri tahun 2005 lalu ini bersama tiga jurusan lain Fakultas Ilmu Kesehatan, yaitu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan, telah banyak mengantongi prestasi juara di bidang ekstrakurikuler.
Baru-baru ini, Farmasi UIN Alauddin mengutus 27 orang mahasiswanya mengikuti Pharmaceutical Expo 2012 di Manado. Kegiatan ini diselenggarakan selama lima hari (20-24 April 2012) oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Universitas Sam Ratulangi Manado. Begitu tiba di bandara Sam Ratulangi, Manado, delegasi Farmasi UIN segera dijemput oleh panitia Pharmaceutical Expo menuju gedung Balai Kesehatan Manado. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa Farmasi di perguruan tinggi se Indonesia Timur.
Selama lima hari di sana, mereka mengikuti beberapa kegiatan yang termasuk dalam rangkaian Pharmaceutical Expo tersebut. Pada acara pembukaan (20/05/2012), hadir Prof Dr Ir Illah Sailah MSc, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan dari DIKTI, sekaligus membuka kegiatan. Esoknya, seluruh delegasi mengikuti baksos yang mengundang seluruh instansi kesehatan di lapangan Tikala, Manado. Seusai mengikuti baksos, masing-masing delegasi mengikuti lomba yang menjadi kegiatan utama, yaitu lomba debat konstitusi kesehatan dan lomba formulasi bahan alam. Delegasi Farmasi UIN yang keseluruhan terdiri sembilan tim, terbagi ke dalam dua tim yang mengikuti lomba debat konstitusi dan tujuh tim yang mengikuti lomba formulasi.
Walhasil, meski dengan persiapan hanya dalam sepekan namun dibarengi semangat dan keseriusan, ke-27 mahasiswa tersebut berhasil menyabet posisi runner up (juara II) pada masing-masing lomba. Untuk lomba debat konstitusi, tim yang digawangi oleh Ahmad M. Qomar, Rudini dan Jurandi Effendi, mengangkat kasus pasien tuberkulosis (TBC). Sementara dari tim yang mengikuti lomba formulasi bahan alam terdiri dari Hilyah Fadhilah, Juliandri dan Fitriyah Sakinah membuat formulasi sabun dari bahan Virgin Coconut Oil (VCO).
Berdasarkan penuturan Ketua Jurusan Farmasi UIN Alauddin, Gemy Nastity Handayani, SSi MSi Apt, saat dikonfirmasi di ruangannya, Senin (21/05/2012), menjelaskan bahwa selain prestasi tersebut, Farmasi juga sering mendapat prestasi di dalam maupun di luar kampus.
Untuk prestasi luar kampus antara lain juara harapan II lomba formula tingkat nasional di ITB (2008) dan juara II lomba formula tingkat nasional di UNAIR (2011). Sementara prestasi dalam kampus berupa juara I Karya Tulis Ilmiah se Sulselbar di UIN (2010), rehabilitasi remaja putus sekolah yang memakai narkoba di Pinrang, beasiswa pendidikan oleh pemerintah dan tawaran kerja oleh perusahaan pada beberapa alumni, serta masih banyak prestasi lain.
Dengan prestasi yang segudang bukanlah sebuah jaminan bahwa semua sarana yang diperoleh mahasiswa Farmasi sudah memadai. Terbukti bahwa dana yang digunakan oleh mereka untuk mengikuti lomba di Manado tersebut adalah dari kantong pribadi masing-masing. “Sebenarnya, dana yang kami mohon ke pihak fakultas terlambat cair. Sehingga dana yang kami gunakan mengikuti lomba adalah dari kami sendiri,” jelas Hasriadi, Ketua HMJ Farmasi UIN Alauddin.
Hasriadi yang juga sempat mengikuti lomba di Manado merasa kesulitan saat harus mengumpulkan uang dari teman-temannya untuk registrasi lomba, transportasi dan akomodasi. Bahkan delapan orang delegasi harus pulang lewat jalur darat menggunakan bus dari Manado ke Makassar selama tiga hari tiga malam, karena mengaku tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket pesawat. “Setidaknya, prestasi yang kami dapatkan di Manado kali ini tidak lepas dari sumbangsih pikiran dan moril dari dosen-dosen,” pungkas Hasriadi.
Rabu, 16 Mei 2012
Kemanusiaan yang Rakus dan Biadab
Karya : Nur Samawiah Ukhhhh……Bising banget seh!!! Kuaambil guling kutekan rapa-rapat pada telingaku, karena tak sedikitpun mata ini bisa tertutup mendengar suara bising dan pukulan keras dari samping tembok kosku. Terdengar suara orang menangis dari depan pintu kos mungilku itu. “Mama…Uangta…” ternyata si Resti anak Ibu kosku yang paling tua. Dia menangis meraung-raung hanya karena ingin meminta uang seribu. Namun tak sedikitpun ada tanda-tanda bahwa dia akan mendapatkan uang seribu rupiah dari mamanya. Maklum kehidupan ekonomi mereka sangat terbatas. Terkadang dalam sehari, mereka tidak memiliki lauk pauk untuk sekedar mengenyangkan perut mereka dari lilitan lapar yang semakin memerih. Raungan Resti semakin menjadi-jadi dan lebih menggila lagi. Bantal guling ini semakin kutekan pada telingaku. Hatiku semakin kacau dengan keadaan ini. Ditambah pula dengan suhu kota Makassar mencapai 32˚C, menambah suasana menjadi panas dan mengundang emosiku karena tak sedikuipun bisa memejamkan mata. Terdengar suara motor merendah di samping kosku.“Kenapaki menangis nak?” Ternyata bapak kosku yang baru datang dari tempat kerjanya. “Mama Pak, tidak mau nakasika uang seribu, mauka belli somay” sambil terisak. “ini uang, kasi juga Agung adikmu” sambil menyodorkaan lembaran dua ribuan. Dengan seketika derai tangis itupun berhenti. Meskipun bapak Kosku berprofesi sebagai seorang satpam dia tahu, meskipun serba kekurangan dia tetap tahu bagaimana harus menyenangkan hati rakyat-rakyat kecilnya di rumah. Beda dengan para koruptor yang hanya tau meraup uang Negara dan membuat rakyat-rakyat kecil menjadi sasaran penderitaan akibat ulah mereka yang tidak senonoh itu.
Namun mata ini belum bisa pula kupejamkan. Masih terdengar suara bising dari samping kosku. Pukulan itu semakin kencang memekakkan telingaku. “Akhh…..ribut banget seh….”. Akupun berdiri sambil mengumpat gak karuan, emosiku sepertinya sudah tak bisa kubendung lagi. Kuambil bukuku yang berjudul Huru -ara di Irak, di samping lemari bajuku. Kehadiran buku itu mulai sedikit mengobati kepenatanku. Mengobati tragedi kantukku yang sedari tadi mulai buram dan menghilam di pelupuk mataku. Kubaca dengan seksama buku Ini yang ikut menenggelamkan fikiranku menuju ke tahun 2003 silam pasca penggempuran Amerika terhadap Irak yang begitu biadab selama 43 hari. Dengan tuduhan Irak memiliki senjata pemusnah massal yang bisa mengancam kehidupan Amerika. Tentunya yang paling diuntungkan dalam kondisi perang ini adalah Amerika dan Zionis Israel. Sebab, setelah kejatuhan Saddam maka tidak ada lagi satu Negara telukpun yang berani membangkan kebijakan Amerika ke depan. Irakpun menjadi Negara boneka Amerika. Naudzubillah min dzalik.
Ada satu hal yang membuatku sangat terenyuh. Amerika memiliki sebuah senjata yang memekakkan telinga, bahkan bisa memecahkan gendang telinga. Sehingga menimbulkan rasa takut yang mencekam pada kelompok anak-anak dan wanita saat perang berlangsung.. Aku mulai sedikit tersindir dengan keadaan di buku ini. Tak bisa kubayangkan betapa mereka mengalami ketakutan yang tak terperikan, sementara aku siang ini mengumpat habis-habisan karena tidak bisa tidur mendengarkan suara bising dari samping kosku. Sementara pandanganku melayang melanglang buana mereka-reka ketakutan mereka. Seolah-olah ketakutan itu bermain di pelupuk mataku. Apakah kita pernah memikirkan ketakutan mereka di balik kesenangan kita? Apakah kita pernah membandingkan keadaan kita yan gemerlap dan segala kemewahan yang kita milki dibandingkan apa yang mereka alami dan lalui selama ini?
Apakah kita pernah merasakan ketakutan yang mereka alami saat dentuman-dentuman melemahkan nadi dan urat saraf mereka? Ini hanyalah sebuah contoh kecil yang tak pernah kita fikirkan.
Yang kita tahu hanyalah menyalahkan oang lain, mengumpat dan menebarkan berjuta-juta keluh tanpa memandang bahwa masih banyak yang lebih menderita daripada kita. Masih banyak jiwa-jiwa yang hidupnya tak tentu, berjalan, mengais seonggok luka hingga kemudian menelan banyak duri dalam hidupnya. Sampai kapan kejadian-kejadian seperti ini usai dengan segala kebiadabannya. Kututup bukuku rapat-rapat dan kukembalikan ket empat semula. Aku berpaling dan melihat dinding kosku yang penuh dengan tempelan Koran kompas. Aku kembali terpaku pada sebuah judul tulisan “Penggusuran”. Kembali aku memaki-maki diriku sendiri karena ketidak syukuran yang kumiliki. Kulayangkan fikiranku mambayangkan bahwa betapa ketakutannya mereka yang hidup di dalam sebuar rumah yang berdindingkan dos-dos bekas dan beralaskan tanah. Siang dan malam mereka akan dihantui dengan ketakutan yang begitu mencekam, dihantui dengan suara sirine petugas yang melewati istana mereka dan terus berjaga-jaga jikalau suatu hari nanti istana mereka akan digusur. Tentunya suara mobil telah mematahkan dinding dos yang rapuh itu. Hingga rasa takut itupun semakin membuncah tat kala tempat anak-anak mereka yang tidur dengan pulasnya, tertawa dan berbagi rasa meskipun atap rumah mereka adalah langit yang membentang laus. Dimana saat terik matahari datang mereka akan kepanasan dan saat hujan turun mengguyur, maka mereka akan kedinginan.. Namun semuanya telah diratakan dengan tanah.
Jerit histeris dan tangis haru akan terdengar melolong di sepanjang jalanan. Namun tak ada seorangpun yang iba dengan keadaan ini. Yang ada hanyalah gelak tawa dan pesta kemenangan para pejabat yang telah menguasai lahan pasaca penggusuran tersebut. Semakin hari drama yang semakin memuakkan terjadi di negeri kita Indonesia ini.
Dimanakah sila ke dua Pancasila disembunyikan? “Kemanusian yang Adil dan Beradab” kayaknya kata-kata itu telah berubah menjadi “Kemanusiaan yang Rakus dan Biadab” sungguh miris dan sekali lagi kumengatakan bahwa sangat miris.
Takkan pernah usai memikirkan perut sebelum nyawa dicabut. Takkan pernah usai konflik ini jika pemim pin-pemimpin kita kebanyakan tidak jujur.
Aku bersandar di kursi dalam kamarku, sedikit menyadarkan diri dan menyadarkan pembaca, bahwa jangan pernah meneyesali setiap nikmat yang telah diberikan olehNya. Pandanglah ke bawah sebagai landasan instrospeksi diri. Kemudian menolehlah keatas sebagai landasan motifasi. Semoga kita senantyasa menjadi insan yang bersyukur dan tidak banyak mengeluh.
Selasa, 15 Mei 2012
Seminar LP2M UIN Alauddin
Washilah- Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiswa (LP2M) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar menyelenggarakan Seminar Sehari dengan tema “Aktualisasi, Integrasi Keilmuan“ melalui karya ilmiah Senin, (14/05/2012) di Gedung Lecture Theater (LT) Fakultas Sains dan Teknologi (FST).
Seminar yang dibuka oleh Natsir Siola sebagai Pembantu Rektor III bidang kemahasiswaan mengatakan pentingnya Lembaga Penelitian dan Penalaran Mahasiswa untuk meningkatkan kualitas mahasiswa dalam penelitiannya. “Lembaga Penelitian ini penting dalam melatih mahasiswa dalam menyusun makalah”. Ujarnya.
Seminar yang diadakan dengan tujuan pengenalan LP2M ke lingkup mahasiswa UIN Alauddin Makassar di hadiri oleh mahasiswa dari berbagai jurusan dengan materi analisis data yang di bawakan oleh Dr H Abdul Wahab SE.
Jumat, 11 Mei 2012
UKM eSa Adakan Pentas Bulanan
Setelah pergantian kepengurusan UKM Seni eSa Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, pengurus baru periode ke-15 mengadakan pentas seni sebagai salah satu program kerja bulanan. Rabu, (09/05/2012) di samping gedung A Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dipasang garis pembantas sebagai area kegiatan pentas seni pertama yang diadakan dalam kepengurusan mereka.
Acara yang dimulai pukul 10.00 Wita mengajak para mahasiswa yang haus akan pentas seni untuk gabung dan ikut berpartisipasi. Karya seni seperti sketsa, teater, galeri art dan menyanyi ditampilkan dalam kegiatan tersebut.
Abdul Wahid Karib ketua umum UKM Seni eSa mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memberi ruang seni bagi mahasiswa yang haus akan karya seni. "kampus terlalu hampa dan kaku, seni dapat menghilangkan efek jenuh di kampus" Tambahnya.
Mutmainna salah satu mahasiswa Biologi Sains semester 4 mengaku sangat terhibur dan salut atas kegiatan yang diadakan oleh para pengurus. (Mitanhamy)
Kamis, 10 Mei 2012
Pemilihan Dekan, Adab Satu Suara
Washilah Online - Pemilihan dekan di Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) berlangsung dengan penuh kekeluargaan, Kamis (10/05/2012). Hal tersebut terbukti dari hasil musyawarah mufakat yang kembali memutuskan dekan sebelumnnya yaitu Prof. Dr. Mardan, M.Ag untuk kembali mengisi kursi kepemimpinan di fakultas yang telah berdiri selama 45 tahun tersebut.
Beliau dianggap masih layak dan mampu memimpin FAH untuk kedepannya. Dengan alasan itulah kedua calon dekan terverifikasi tersebut memberikan suaranya kepada dekan yang telah menjabat sejak 2008 lalu itu. Hal itu pun disambut baik oleh 15 anggota senat yang memiliki hak suara pada pemilihan itu.
"Ini adalah pemilihan dekan terlancar yang pernah ada di Adab, tidak ada hambatan sama sekali, semua berjalan dengan penuh rasa kekeluargaan,” kata ketua panitia pemilihan dekan FAH yang juga merupakan Pembantu Dekan II di Fakultas tersebut sewaktu diwawancarai oleh washilah sesaat setelah pemilihan tersebut usai.
Hasil pemilihan itupun disambut baik oleh mahasiswa FAH sendiri, “saya senang Prof. Mardan yang terpilih kembali, beliau memang seorang pemimpin yang ramah dan pantas buat Adab,” ungkap Fajar, ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FAH.
Sebelumnya tiga calon dekan yang diverifikasi oleh anggota senat yaitu, Prof. Dr. Mardan, M.Ag (Dekan FAH 2008-2012), Dr. Barsihannor, M.Ag (Pembantu Dekan I FAH), dan Dr. Abd. Muin, M.Hum (Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris FAH). (Aj)
Langganan:
Komentar (Atom)








.jpg)
