Breaking News

laporan utama

Rabu, 30 Maret 2011

Bersandarlah Hanya Kepada-Nya

Tak mampu ku hadapi semua ini
Aku didalam kesendirianku
Untai kata mengalun membuat
Fikiranku terbuka memecahkan problema yang ku hadapi
Ikuti kata hati sebagai dasar penyelesainnya
Karena kata hati adalah biskan qalbu dari – Nya

Aku mulai bersandar dan meyakini bisikan qalbu
Lalu Ku sadar kepada-Nya lah tempat bersandar

Hanya kepada-Nya kita bermunajat dan memohon pertolongan
Inilah jalan dari segala permasalahan yang menimpanku
Dialah yang Maha pemberi Pertolongan
Abstraksi pertolongan yang dapat kita rasakan
Yang dapat membuat hidup ini indah dengan Agama- Nya
WAhai saudara – saudaraku yakin dan percaya
Hidupmu akan damai dan tentram dengan Ajaran - Nya

Rimba Kehidupan

Aku seperti ada di relung rimba kesesatan
Tersangkut di duri nestapa dunia
Tergelincir di bukit cinta
Tersandung batu rintangan
Terjatuh dalam jurang penyesalan
Apa yang aku cari adalah tantangan
Dan petualangan menjelajahi arti kehidupan
Aku berada di rimba tak terarah namun aku tau
Ini semua berujung keindahan
Ketika nirwana terus membayang akan
Indahnya kegigihan yang aku bekali
Dari hasil aku jejaki menuju rimba kehidupan

Biaya Parkir Akan dikenakan di UIN

Washilah - Isu mengenai biaya parkir di kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Samata Gowa, dibenarkan Pembantu Rektor II, Prof Dr H Musafir Pababbari M Si, ”Isu itu memang benar, ke depannya akan direalisasikan guna meningkatkan keamanan,” katanya. Menurutnya, hal  tersebut akan diberlakukan untuk  meningkatkan keamanan dalam kampus. Belajar dari pengalaman yang lalu, banyak mahasiswa yang kehilangan kendaraannya ketika masih berada di kampus I.


Selain itu, pengenaan biaya parkir ini bertolak pada pengambilan contoh kebijakan dari sistem kampus yang berada di Singapura. Dan, itu terbukti keamananan kampus bisa terjaga. Kebijakan pengenaan biaya parkir untuk mahasiswa sampai saat ini belum pasti kapan dimulai, sebab hal tersebut masih berupa perencanaan. Namun, rencana tersebut sudah memiliki prosedur-prosedur yang akan diterapkan, nantinya akan dikenakan pada setiap mahasiswa dengan membayar tiap hari, atau bisa dengan menggunakan sistem card atau kartu mahasiswa yang tinggal disentuhkan pada mesin.

Dengan begitu, maka setiap mahasiswa mudah  mengambil kendaraannya sendiri karena ada batas dengan kendaraan lain yang tidak bisa dilewati tanpa menginput data. Seluruh biaya yang terkumpul dari pengenaan biaya parkir akan dimasukkan ke Badan Layanan Umum (BLU) untuk membiayai operasional pendidikan, karena kurang lebih ada 18 unit fasilitas kampus yang masih dalam tahap perencanaan antara lain adalah Rumah sakit, SPBU, TRAVEL, Parkir, Jasa Bank, Bengkel, Mini Market, Radio, Cafetaria serta Rusunawa.

Imbas kebijakan berarah pada mahasiswa. Mereka memiliki alasan tersendiri ketika mengetahui akan adanya rencana seperti ini yang akan diterapkan pihak kampus. Ismail jurusan Biologi semester II Fakultas Tarbiyah menyatakan ketidaksetujuannya. “Tidak setuju, karena menurut saya tidak ada aturan universitas di manapun yang mengatur tentang parkiran dan kalau dipikir biaya hasil parkir digunakan untuk apa? Apa ada dampaknya bagi mahasiswa terutama fasilitas fakultas jika seandainya aturan ini diterapkan?”

Lain halnya dengan amarullah mahasiswa syariah, mengatakan “ketika hal ini diterapkan kampus ini seakan ingin dijadikan ladang bisnis atau dengan kata lain akan dikomersialisasikan” ungkapnya dengan wajah yang serius. “Kampus ini bukan tempat menimba uang melainkan untuk menimba ilmu”. Tambahnya. Sementara itu Basran, jurusan Ekonomi justru menghawatirkan dampak dari penerapan kebijakan tersebut dengan munculnya parkir liar bagi yang tak mampu membayar parkir setiap hari. “Jika kebijakan tersebut keluar maka saya yakin akan ada parkir liar.”(nia/iks)

Pembangunan Awal Rumah Sakit UIN Raup 150 Milyar

Dapat Bantuan Komisi IX DPR RI

Washilah -- Rencana dibukanya Fakultas Kedokteran di UIN Alauddin, bukanlah isapan jempol belaka. Dua persyaratan utama untuk membuka prodi tersebut, yakni delapan tenaga akademisi Ilmu Kedokteran dan rumah sakit tipe B. Untuk itu, telah dalam proses untuk dipenuhi. Untuk itu, rencana awalnya, terlebih dulu dibentuk Program Studi Kedokteran di bawah naungan Fakultas Kesehatan.
“Untuk membuka fakultas kedokteran, UIN akan membangun rumah sakit pendidikan yang berlokasi di kampus 1,” kata Pembantu Rektor II bidang Administrasi Umum, Prof Dr H Musafir Pababbari M Si, Kamis (17/3).



Pembangunan rumah sakit, yang rencananya tanpa kelas dan berstandar kelas II ini, sudah mendapat sokongan dari pimpinan Komisi IX DPR RI, yang beberapa waktu lalu berkunjung ke UIN. Sesuai keterangan PR II, pihak komisi IX juga menjanjikan akan memberi bantuan dana APBN. Dana yang diperlukan untuk tahap awal pembangunan rumah sakit senilai Rp 150 miliar.

Menurut dia, UIN tidak akan membangun gedung baru untuk rumah sakit, tapi hanya akan merenovasi gedung-gedung perkuliahan yang masih kokoh berdiri di kampus 1. Pengalihan fungsi gedung pendidikan menuju rumah sakit, tengah dalam proses izin di Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Menteri Kesehatan. “Bila dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan izin pengonversian gedung telah disetujui pemerintah pusat, maka fakultas kedokteran siap dibuka. Mungkin sekitar 1-2 tahun lagi,” lanjut dia.

Hal ini dibenarkan Rektor UIN, Prof Dr Qadir Gassing. “Di bagian depan rencananya akan dibangun rumah sakit, dan di bagian belakang akan dibangun gedung Fakultas kedokteran,” ujarnya, (18/03)

Rumah sakit bukan hanya untuk keperluan mahasiswa kedokteran, namun akan diperuntukkan bagi masyarakat umum yang ingin berobat. Ketika ditanya apakah seluruh mahasiswa UIN akan mendapat akses gratis di rumah sakit pendidikan UIN, Musafir menjawab, “akses gratis mungkin diberikan bila mahasiswa tersebut memiliki Jamkesmas,” ujarnya sambil tersenyum.

Fakultas Kedokteran nantinya akan dikelola oleh Fakultas Ilmu Kesehatan. Pada kesempatan berbeda, Nurdiyanah S SKM MPH, salah satu dosen di Fakultas Ilmu Kesehatan, mengatakan perubahan kampus 1 menjadi rumah sakit baru sekedar wacana dan belum tahu kapan terealisasinya. (San/Ni)

Training Center Akan Jadi Hotel

Kemungkinan Dikelola Manajemen Hotel Clarion, Keuntungan dibagi 50:50



Washilah - Rencana pengalihan fungsi gedung Training Center yang awalnya sebagai pusat pelatihan menjadi tempat penginapan atau hotel, tampaknya akan terwujud. Ini sesuai pengakuan Pembantu Rektor II UIN, Prof Dr H Musafir Pababbari M.Si. Pembantu Rektor yang menangani Administrasi dan Rumah Tangga ini mengatakan, Training Center sedang direncanakan untuk difungsikan menjadi hotel. “Persiapannya sudah 100 persen, tinggal manajemen yang diperlukan,” ujarnya.

Menurut dia, sudah banyak yang menawarkan untuk mengelola bangunan megah berlantai tujuh tersebut. Di antaranya, manajemen Hotel Clarion dan Patompo Grup. “Keduanya sudah mempresentasikan bentuk pengelolaan yang mereka tawarkan,” tambah Musafir. Lebih lanjut dia mengungkapkan, Pembangunan Training Center memang memerlukan bantuan dari pihak kedua sebagai pengelola
Menurut Musafir, UIN tinggal memilih salah satu dari keduanya. Lain lagi dengan pernyataan Pembantu Rektor IV, Prof Dr Phil H Kamaruddin Amir MA. Guru besar di bidng Ilmu Hadits ini mengatakan, sejauh ini gedung training center belum ditetapkan untuk dijadikan hotel. “Masih ditunggu konfirmasi dari pimpinan selaku Rektor UIN,” ujar dia.
Pimpinan belum memutuskan secara rinci rencana tersebut, karena masih dalam tahap penggodokan. Namun, PR IV mengakui bahwa dalam rentang waktu dekat ini akan dilakukan Rapat Pimpinan (Rapim) untuk membahas lebih lanjut mengenai rencana tersebut.
UIN juga sudah menerima banyak masukan dari Perhotelan Republik Indonesia (PHRI). Sesuai rencananya, Hotel yang nantinya akan meraup keuntungan banyak ini, akan menjadi aset untuk membantu keuangan UIN. Keuntungannya juga digunakan untuk menutupi biaya APBN yang dianggap tidak cukup untuk keperluan UIN.
“Dana yang dihasilkan nanti juga akan membantu UIN untuk membangun fakultas kedokteran,” tambah Musafir.
Meski demikian, pengelolaan Training Center masih ditangani Badan Layanan Umum (BLU), yang dibentuk Universitas. Training Center dan pengelolahannya menjadi tanggung jawab BLU.
Muhammad Wayong, PhD Med selaku ketua BLU mengatakan, bahwa BLU bertugas banyak dalam tahap perencanaan maupun pelaksanaannya, mulai dari nol seperti membuat izin, melengkapi fasilitasnya, manajemennya, dan lain.
Muhammad Wayong baru-baru ini pulang dari Yogyakarta menghadiri pertemuan mengenai perencanaan pengelolaan Training Center. “Adanya rencana melibatkan pihak kedua belum pasti, karena pihak UIN mengusahakan untuk bisa mengelola sendiri seluruhnya bila dimungkinkan,” ujar Muhammad Wayong.
“Diharapkan keuntungan dari pengelolaan training center, yang akan dijadikan hotel nantinya akan menjadi salah satu sumber dana agar UIN bisa mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada pemerintah,” tambahnya.
Siapapun yang nantinya akan menjadi rekan kerja pembangunan hotel di UIN, yang pastinya akan dipilih mana yang lebih menguntungkan. Tidak jauh berda dengan pernyataan yang dilontarkan PR II, bahwa pembagian hasil nantinya akan dibagi 50:50. Antara UIN dan pihak kedua nantinya yang telah resmi mengatur manajemen perhotelan UIN.
Gedung-gedung sekitar UIN pun tidak luput dari renovasi nantinya. Semuanya akan disulap menjadi gedung rumah sakit dan fakultas kedokteran. Gedung perkuliahan Pascasarjana akan dipindahkan ke Kampus II Samata setelah dibangun gedung baru untuk mereka.
Pada tahap rencana, hotel UIN nantinya akan dibuat dengan nuansa Islami dan sebisa mungkin para tenang kerja diambil dari alumni UIN. Selain itu akan ada pelatihan perhotelan untuk membina para alumni agar menjadi tenaga professional di bidang perhotelan.(Mita Sari/Selvyana)

Selasa, 29 Maret 2011

Delegasi IKAHIMBI kunjungi UIN Alauddin Makassar

UIN Alauddin Makassar Fakultas Sains dan Teknologi Jurusan Sains Biologi kedatangan tamu dari delegasi Ikatan Himpunan Mahasiswa biologi Indonesia (IKAHIMBI). Senin,(28/03) delegasi-delegasi dari tiap Universitas yang ada di Provinsi Sulawesi jurusan Sains Biologi dan pendidikan Biologi datang untuk pertama kalinya ke kampus II Samata Gowa. Delegasi yang berasal dari sejumlah Universitas yang ada di Provinsi Sulawesi seperti Universitas Hasanudin Makassar, Universitas Haluoleo kendari, Universitas Tadulako Palu, Universitas Sintuwo Maroso Poso dan Universitas Negeri Manado di jemput dari asrama mahasiswa Unhas setela sejumlah kegiatan Rapat koordinasi (Rakornas) dilaksanakan pekan lalu.

Mereka disambut oleh Mahasiswa Sains Biologi di depan gedung Fakultas Sains dan Teknologi (Saintek) dan diarahkan langsung menuju ruang lecture theater (LT) lantai II saintek. Mereka juga disambut oleh dekan fakultas Saintek Prof.Bahaking Rama beserta pimpinan-pimpinan Fakultas dan jurusan biologi di gedung LT. Dekan fakultas Saintek memberikan sambutan kepada delegasi IKAHIMBI dan memperkenalkan jurusan biologi, serta pengalaman yang perna ia alami di sejumlah Universitas di Sulawesi. Prof. Bahaking Rama mengatakan bahwa “Jurusan biologi adalah jurusan yang sangat penting bagi umat manusia, kita tidak akan berkembang seperti saat ini bila tidak ada ilmu biologi” ungkapnya.


Acara kunjungan ke UIN Alauddin Makassar disambut antusias oleh para delegasi yang kebanyakan baru pertama kali datang ke Makassar. “Saya sangat senang dengan kunjungan ke UIN karena bisa bertemu dengan teman baru dan pengalaman baru bersama teman-teman IKAHIMBI” ujar Dewi Dia mahasiswa Universitas Negeri Manado (Unima) semester delapan. Setelah berkunjung ke Sains Biologi UIN para delegasi melanjutkan perjalannya mengunjungi Fakultas Tarbiah jurusan Pendidikan Biologi UIN. Disana mereka juga disambut oleh Mahasiswa pendidikan Biologi dan sejumlah Pimpinan Fakultas Tarbiah dan Jurusan Pendidikan Biologi. (mita)

Senin, 28 Maret 2011

Zulkifli Azis, Mantan Aktivis yang Cinta Tanaman

KEHIDUPAN bermahasiswa Zulkifli Azis sungguh mengesankan. Sebelum menjadi Legislator di DPRD Sulawesi Selatan yang dijabatnya saat ini, dia adalah mantan Aktifis yang telah malang melintang di sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kampus.

Selama 10 tahun menjadi mahasiswa, dari 1987 hingga 1997, Wakil Ketua Komisi A DPRD Sulsel ini kerap berpindah dari Perguruan tinggi yang satu ke Perguruan Tinggi lain. Dia adalah alumni tiga perguruan tinggi: UMI, Universitas Hasanuddin, dan IAIN. "Tahun 87, saya masuk di Universitas Muslim Indonesia, Fakultas Syariah. Sebetulnya, jurusan itu bukan pilihan saya. Saya masuk gara-gara tidak lulus di Unhas," akunya.


Merasa tidak cocok di UMI, Zulkifli lalu mendaftar dan diterima di Politani Universitas Hasanuddin (Sekarang Politeknik Pertanian Pangkep). Dia sempat menjadi ketua senat, lalu berhenti. "Saya sempat ditegur orang tua, jadi saya kembali kuliah," ujarnya. Terakhir, hatinya tertambat di Institut bekas UIN: IAIN Alauddin. Dia masuk di Jurusan Sejarah Fakultas Adab.

"Di IAIN, saya sempat jadi ketua pengarah di Koran Washilah (sekarang UKM LIMA Washilah, red), sekira tahun 1997," kenangnya.

Dari serentetan pengalaman tersebut, Zulkifli mulai belajar politik. "Sejak sebelum kuliah, bapak saya selalu menceritakan banyak organisasi, seperti Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Himpunan Mahasiswa Islam, dan Pelajar Islam Indonesia," jawab dia.

Ayahnya sendiri, adalah agamawan Muhammadiyah. Maka, saat menjadi mahasiswa pun, dia aktif di sejumlah organisasi. "Saya masuk di PII, IMM, dan HMI," imbuhnya.

Sekarang, Anggota Dewan dari Fraksi Partai Bulan Bintang ini, sibuk mengurusi sejumlah agenda-agenda politik. Lalu, apa yang senang dilakukan di waktu senggang?

"Saya itu hobi berkebun," ujarnya. Legislator Partai Bulan Bintang ini mengaku, rasa senangnya selalu membuncah saat bercocok tanam. Zulkifli lahir pada 1 Juni 1969 di sebuah desa Agraris bernama Kosali, Kolaka, Sulawesi Tengah.

Berkebun sudah menjadi hobinya sejak kecil. Dia lahir di tengah masyarakat yang mata pencahariannya adalah bertani. Ayahnya sendiri, Abd Azis Bakrie, 83, adalah pensiunan Dinas Pertanian. "Sampai sekarang, beliau masih masih sehat," tambah Zulkifli.

Menikmati segarnya udara di pedesaan, dengan air sungai yang jernih, serta embun pagi yang menyejukkan. Menanam aneka tanaman, seperti coklat, lombok, jagung, dan tanaman lain. Suasana itu berulang digambarkan Zulkifli, saat bertemu dengan krew Washilah, di J.Co Donats and Coffee, Mall Ratu Indah, 26 Maret lalu. Hari itu, Zulkifli bersama isterinya, Dra Hasmi Hasyim MPd. Mereka berdua terlihat kompak.

Di Luwu, Zulkifli punya lahan perkebunan sekira dua Hektare. "Hampir setiap bulan, kita ke Luwu, dan jalan-jalan di kebun," sahut Isteri Zulkifli, Dra Hasmi Hasyim MPd. Hasmi dinikahi Zulkifli Tahun 1997 silam. "Lahan kebun itu, adalah warisan mertua," tambah Zulkifli.

Setiap ada kunjungan kerja ke Luwu, Zulkifli mengaku, selalu menyempatkan waktu ke kebun. "Kalau tidak sibuk urus partai dan DPR, yang saya lakukan adalah berkebun, tidak ada perkerjaan lain," tambahnya, santai.(hasbi)

Biodata:

Nama Lengkap : Zulkifli Azis
Lahir: Kosali, 1 Juni 1969
Isteri: Dra Hasmi Hasyim MPd
Anak: Riffat Haqhani Zulkifli
Jenjang Pendidikan:
SD Kolaka
SMP Kolaka
SMU Malili, Luwu
Universitas Muslim Indonesia (UMI)
Universitas Hasanuddin
Institut Agama Islam Negeri Alauddin (IAIN)

Organisasi:
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Pelajar Islam Indonesia (PII)
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

Satu Kisah Sejuta Cerita

Embun bening berselimut akan dingin udara pagi terlihat pada sebuah daerah dimana ia lahir dengan kelebihan dan kekurangan serta keteracuhan dan kasih sayang yang amat sangat tidak berimbang kemudian mengelola pola pikir menyimpang akibat pergaulan bebas.
Sebut saja irwan seorang anak yang dalam proses keremajaannya terasingkan karena duniata kedua ortunya, sibuk dengan karir yang seakan menjadi kebahagiaan sejati saat terlihat hasilnya kelak.
“hidup ini amat indah saat ku dapat berlari keluar dari rumah, dan menjadi neraka saat ku harus duduk diam ditemani sepi dalam rumah” keluh kesah batin anak itu”.
Pagi ini tepat hari terakhirnya menuntut ilmu pada sebuah SDN di daerhnya, langkahnya gaduh tak berirama merdu mendekat pada sebuah rumah dmana ia jadikan sebagai tempat persinggahan sementara. “ ma…knp tdk datAng tadi?” kata remaja itu lirih “ mama sibuk“ sahut ibundnya acuh< kemudian. Dengan kecewa ia beranjak masuk ke dalam kamar. Tidak lama kemudian dengan dandanan compang camping ia keluar “ aku keluar” teriak remaja itu tergesah -gesah. Curahan hati…” rumahku nerakaku, jalanan tempatku bernaung, belajar untuk menebalkan mental dan mengasah kepribadian mandiri, bukan parasit pada keadaan, seseorang ataupun materi duniata, di jalanan ku ukir kisah dengan mereka yang terlantarkan keadaaan, yang tersakiti oleh materi, terkurung ketakutan pada sang penguasa berwujut bersuara yang penuh bualan semata, meski kadang apa yang kami anggap baik tidaklah baik dimata orang-orang yang tak mengerti dan tak mau mengerti kedaan kami, adahalnya kami berlaku menyimpang untuk menarik simpati mereka meski dalam hal negative yang merugikan bahkan mencelakakan orng lain, namun tak ada kata sesal terlontar dari bibir kami, satu ideology semua kan indah pada saatnya dengan motivasi ulatpun dapat berubah menjadi kupu-kupu yang elok nan indah serta tujuan jati diri kami satukan rasa,cinta dan solidaritas sebaagai saudara dan bukan orang lain. Sahabat bukan penghianat, teman dan bukan lawan, di sinilah dimulai kisah seorang remaja terbuang yang berproses menjadi super hero tanpa kelebihan dalam bentuk imagin terlihat untuk rakyat tapi untuk diriku sendiri . To be continued…………..

I B U

Tertatih deru wajah sang pejuang
Menangis tertahan dalam batin terbayang
Meski tak tampak jelas arah nan tujuan
Beliau tetap berjuang tanpa keluhan
Dalam sedih tersungging senyuman
Simbol harapan akan sebuahkeberhasilan
Sorak bahagia menanti kehadiran
Sang balita dalam pelukan
Tak perduli taat ataupun khianat
Menggayuh sampan didik berbudi
Senantiaa berkorban demi sang buah hati
Meski akhirnya berbalas cacimaki
Kasihmu tak berpaku pada waktu
Berbalut sayang tanpa ragu
Menghujam hati bag badai bertalu
Hingga perlahan luluhkn hatiku
Engkau bagian dari hidupku
Lentera dalam gelap gemuruh jiwaku
Meniti kasih hingga ujung usiamu
Karena engkaulah ibunda ku…..

A.Rahman Jurnalistik

Keefektifan PIKIH dipertanyakan

Program PIKIH memang sudah dimulai sejak semester ganjil yang lalu dan masih berlangsung hingga saat ini, yang menjadi kewajiban bagi setiap mahasiswa baru di UIN Alauddin, Samata, Gowa. Program yang berlangsung 2 semester tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan mahasiswa terutama mata pelajaran bahasa seperti bahasa inggris, bahasa arab, dan juga pelajaran tambahan lainnya seperti seni menggunakan bahasa itu sendiri atau lebih dikenal dengan sebutan retorika. Tujuan menambah pengetahuan mahasiswa diluar kelas reguler memang patut diapresiasi. Namun pertanyaannya kemudian adalah apakah tujuan ini mampu diaplikasikan seefektif dan seefesien mungkin dengan segala kekurangannya akan ditemukan jawabannya, pada apa yang sedang berlangsung saat ini.

Namun sayangnya,sebagian mahasiswa justru mengakui bahwa pikih sejauh ini berjalan tidak efektif, selain waktu yang digunakan cukup terbatas hal lain yang sering dikeluhkan mahasiswah adalah pembimbing/pengajar yang kurang atraktif sehingga mahasiswa menjadi jenuh dan malas ikut pikih. Dan juga materi yang disampaikan justru membuat mahasiswa menjadi bingung sendiri dan membuat mereka tidak paham akan materi tersebut. Hal inilah yang kemudian menjadi bahan pertanyaan , bahwa apakah hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi setiap tahunnya atau baru tahun ini, yang kemudian dibiarkan begitu saja tanpa ada perubahan? Yang justru,harus diakui kerugian terbesar imbasnya kemahasiswa itu sendiri, atau justru pembimbing hanyalah bermasa bodoh dalam hal ini.

Sebentar lagi pikih untuk tahun ajaran priode tahun 2010/2011 akan berakhir, tentu semua pihak berharap bahwa proses pikih yang ada justru mampu membawa perubahan dari tahun ketahun demi kemajuan akademik Universitas sendiri, dan berharap program pikih yang akan datang lebih baik dari tahun ini, semoga.(Rahma)

TERGESERNYA IMTAK OLEH IPTEK

Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi (IPTEK) ditengarai sedikit banyak telah menggeser posisi peningkatan Iman dan Takwa (IMTAK) khususnya bagi pemuda-pemuda sebagai generasi muslim yang nantinya akan menjadi pemimpin dan generasi penerus bangsa. Namun tidak dapat dipungkiri pula bahwa kehadiran tekhnologi yang saat ini semakin canggih telah banyak membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan baik yang bernilai positif maupun negatif. Fakta ini tidak dapat dinafikkan pula bahwa tekhnologi dapat menjadi media penyampaian dakwah yang dapat mendorong meningkatnya pengetahuan akan agama islam itu sendiri, sebagai salah satu tuntunan untuk mengenal islam lebih dekat dengan tujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Namun faktanya IPTEK yang terus berkembang ternyata tidak diimbangi dengan peningkatan IMTAK-nya, pertanyaannya kemudian siapakah yang bertanggung jawab akan hal ini? adakah kita menyalahkan tekhnologi itu atau kembali pada diri kita masing-masing untuk menyadari dan belajar menerima situasi yang ada. Hal ini tentu akan dijawab oleh masing-masing individu dengan argumennya masing-masing.Berbagai penemuan yang ditemukan oleh para ahli yang membuat kita mungkin sedikit mengerutkan kening karena tidak percaya, tetapi itulah fakta yang ada bahwa dampak negatif yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan oleh canggihnya tekhnologi saat ini jauh lebih besar ketimbang dampak positifnya. Dan hal yang semakin membuat kita miris adalah dampak yang ditimbulkan pada anak-anak dibawah umur yang notabene kelak akan menjadi generasi muda sebagai pemimpin.

Padahal jika tekhnologi ini dimanfaatkan sebaik-baiknya,justru akan memberikan manfaat yang begitu banyak. Tekhnologi yang saat ini berkembang dikenal dengan hadirnya internet sebagai surga informasi dan pengetahuan yang bermanfaat, lalu kemudian dikenal dengan jejaring sosial yang dapat menjadi media menjaling silaturahmi atau fasilitas lainnya yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Tetapi hal tersebut justru juga banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggung jawab, yang kemudian akan semakin parah jika tanpa pengawasan, terutama bagi anak-anak. Saat ini terlihat fenomena yang justru semakin menggelitik nurani kita, akan keampuhan tekhnologi membius kita, apalagi dengan fenomena online yang telah membius masyarakat modern yang tak kenal usia. Dimulai dari anak-anak, remaja, dewasa,bahkan orang tua sekalipun tak mau ketinggalan. Mereka rela menghabiskan waktu untuk sekedar nongkrong didepan komputer atau laptop, entah memanfaatkannya untuk hal-hal yang positif atau negatif sekalipun. Akibatnya, tak tanggung-tanggung banyak orang telah mengatakan bahwa”dunia sudah terbalik”,angka tindakan kriminalitas dan perbuatan asusila di masyarakat terus meningkat karena hilangya moralitas dan norma-norma yang selama ini dijunjung tinggi.


Seharusnya,inilah saat dimana kita harus menyeimbangi antara pengetahuan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita dengan memanfaatkan tekhnologi yang ada, bukan justru sebaliknya. Agar jangan sampai kehadiran tekhnologi yang akan terus berevolusi menggeser akan IMTAK yang kita miliki, semoga.(Rahma)

Jumat, 25 Maret 2011

Dalam kebimbangan itu

Ketika langkahku mulai kurajut dengan rasa percaya diri dan semangat yang menyala,aku tak pernah peduli lagi apa kata mereka,yang selama ini pernah kupendam lama dalam beranda kesepianku,sebab hari ini telah kubentangkan dadaku dan kukatakan inilah aku saat ini...
Namun,aku tak mau menyombongkan diri dengan bentangan dadaku,tapi justru kumenganggapnya sebuah pembuktian akan diriku saat ini sebagai tanda hasil dari perjuangan akan kebingungan dan kebimbangan...
Yang justru harus diakui,bukan tanpa perjuangan yang sempat menaik turunkan tensi darahku.sebab karena kebingungan dan kebimbangan itulah yang semakin membuatku terus mencari jawaban-jawabannya.
Dan seperti itulah yang menjadi bagian dari sejuta harapan yang pernah ada, yang terpatri kokoh dalam keteguhanku,untuk terus mencari dan mencari jawaban dari sisa pertanyaan dalam benakku.
Meski tetap harus melawati fase kebimbangan dan keraguan,tapi akal sehatku menyadari itu tentang diriku yang hanya manusia biasa yang tak pernah puas,meski mencari dalam kebimbangan...

Tempat ibadah = tempat istirahat ?

Musholah rektorat yang semestinya sebagai tempat sholat bertambah fungsinya menjadi tempat peristirahatan Mahasiswa setiap harinya. Ruangan musholah di rektorat yang seharusnya difungsikan sebagai tempat melaksanakan ibadah sholat bagi para pegawai menjadi penuh oleh kedatangan mahasiswa untuk sholat dan sekaligus beristirahat.

Selain sholat dan beristirahat di tempat yang tidak semestinya, banyak juga mahasiswa yang datang sengaja untuk tidur dan nonton bareng di musholah dengan menggunakan laptop. Mahasiswa biasanya berdatangan dari segalah jurusan. Sekitar pukul 12 sampai pukul dua siang musholah ramai dan dikuasai mahasiswa. Hampir tidak pernah lagi pegawai kelihatan untuk sholat di musholah yang seharusnya menjadi tempat mereka menjalankan ibadah sholat. Baik dhuhur maupun ashar mahasiswa lebih suka sholat di musholat rektorat, sambil menunggu PIKIH yang dilaksanakan di gedung Auditorium yang juga dekat dari gedung rektorat. Seperti pernyataan yang dilontarkan salah satu mahasiswa Jurusan Arsitektur semester 2 " Saya suka berada di musholah rektorat karena tempatnya nyaman dan dekat dari gedung auditorium jadi lebih dekat buat berangkat untuk PIKIH," ujarnya.


Kebiasaan mahasiswa seperti ini telah sering kali ditegur langsung oleh salah satu pegawai rektorat. Namun Mahasiswa tetap keras kepala karena terlanjur nyaman berada di musholah rektorat.(mita)
Musholah rektorat yang semestinya sebagai tempat sholat bertambah fungsinya menjadi tempat peristirahatan Mahasiswa setiap harinya. Ruangan musholah di rektorat yang seharusnya difungsikan sebagai tempat melaksanakan ibadah sholat bagi para pegawai menjadi penuh oleh kedatangan mahasiswa untuk sholat dan sekaligus beristirahat.
Selain sholat dan beristirahat di tempat yang tidak semestinya, banyak juga mahasiswa yang datang sengajah untuk tidur dan nonton bareng di musholah dengan menggunakan laptop. Mahasiswa biasanya berdatangan dari segalah jurusan. Sekitar pukul 12 sampai pukul dua siang musholah ramai dan dikuasai mahasiswa. Hampir tidak pernah lagi pegawai kelihatan untuk sholat di musholah yang seharusnya menjadi tempat mereka menjalankan ibadah sholat. Baik dhuhur maupun ashar mahasiswa lebih suka sholat di musholat rektorat, sambil menunggu PIKIH yang dilaksanakan di gedung Auditorium yang juga dekat dari gedung rektorat. Seperti pernyataan yang dilontarkan salah satu mahasiswa jurusan Arsitek semester 2 mengatakan bahwa " saya suka berada di musholah rektorat karena tempatnya nyaman dan dekat dari gedung audit jadi lebih dekat buat berangkat untuk PIKIH"ujarnya.
Kebiasaan mahasiswa seperti ini telah beberapa kali ditegur langsung oleh salah satu pegawai rektorat. Namun Mahasiswa tetap keras kepala karena terlanjur nyaman berada di musholah rektorat.

BODOH

Beratkah beban ini
Jauhkah jalan ini
Sakitkah rasa ini
Sulitkah persoalan ini
Kuatkah diri ini
Sabarkah hati ini
Teguhkah jiwa ini
Relakah hasrat ini
Mampukah???mampuhka???
Aq melangkahka kaki ini
Yang takut. Khawatir dengan cemohan
Terpaan dan hinaan Orang yang so’ bias!!!!
Inilah jeritanQ kebodohanQ
Akan turunnya semangatQ,,,,,

Sosok seperti apa?

Dimulai dari hari itu sosok itupun muncul ketika didalam benakku. aku selalu bertanya inikah kehidupan dunia perkuliahan yang didalamnya terdapat fenomena yang tidak ku ketahui. dalam pertanyaan itu pun aku memilih seperti apa aku ini di antara fenomena itu. waktu pun berlalu ketika aku duhadapkan sebuah realita yang harus diluruskan tapi apa daya ku karena hanya bermodalkan pengatahuan masa SMA yang tidak tahu apa-apa yang menjadikan dirku status seorang mahasiswa.

Seorang mahasiswa dalam benaku hanyalah sebagai junior yang harus tundukdengan seniornya dari sinilah aku ingin mencari sebuah nilai kebenaran yang setiap orang selau mengangumkan nilai kebenaran itu sebagai kedok kemunafikan semoga yang selau merasukiku akan terjawab ditempat ini. dimana tempat inilah yang mengantarakan mereka dalam proses mengatahui segala fenomena-fenomenayang terjadi disekitar kita melalui sebuah niali kebenaran.



Dalam sebuah tulisanlah seseoramng dapat mengatahui apa yang terjadi sebenarnya, dari itulah mereka berharap agar mendapat bimbingan dari orang-orang yang paham atas segala realitas dan fenomena yang terjadi dan dapat menjawab ini semua melalui nilai kebenaran.


by halim

Rabu, 23 Maret 2011

iconku

Menggalang Dana dengan menjual "Chocolate Pasta"

Fakultas Adab, UIN Alauddin - No money no perfect, itulah kata yang tepat bagi mahasiswa yang ingin melakukan kegiatan tanpa dana yang cukup. Tapi keterbatasan itulah yang kadang memicu kekreatifan mereka kaum intelektual. Seperti halnya yang terjadi pada suatu komunitas seni di Fakultas Adab, mereka melakukan penggalangan dana dengan menawarkan jualan berupa chocolate pasta (22/03). Chocolate pasta yang biasa disebut choki-choki ini yang dimodifikasi sedemikian rupa, ternyata dapat menarik perhatian banyak mahasiswa. “Biarpun harga choki-choki ini berbeda dari biasanya, tapi saya suka tampilannya yang romantis,” tutur salah seorang mahasiwi yang juga ikut membeli jualan tersebut. Memang menarik, coklat yang dibalut pita merah muda dan direkatkan dengan kertas merah yang bertuliskan “PEKA SENI 3” itu ternyata memberikan tampilan romantis yang umumnya disukai oleh mahasiswa, khususnya mahasiswi.
Dana yang kurang menjadi faktor utama bagi anak-anak Komunitas Seni Adab (KISSA) yang akan mengadakan kegiatan PEKA SENI 3 yang rencananya akan diadakan di kampus 1 UIN Alauddin 24 Maret ini. “Kami telah memasukkan proposal ke fakultas, tapi belum ada respon dari mereka. Padahal kegiatanya sebentar lagi dimulai. Jadi kami berinisiatif untuk menggalang dana dengan menjual chocolate pasta itu,” ungkap Aksan, ketua panitia kegiatan tersebut. (Aj)

Selasa, 22 Maret 2011

Jeroan oh jeroan . . .

Di awal semester baru ini saya diajar oleh salah satu dosen legendaris di fakultas tempat saya menimba ilmu. Menurut cerita beliau saat perkenalan kelas lalu, beliau sudah lulus dan mendapatkan gelar magisternya (S2) pada tahun 1973, dan Dekan di fakultas saya juga merupakan mantan mahasiswanya dulu. Bisa dibayangkan betapa legendarisnya beliau.Saat perkenalan itu pula beliau menceritakan pengalaman masa mudanya saat menaiki kapal perang angkatan laut (AL) sekutu (Amerika Serikat dan Inggris) yang pernah bersandar di Makassar.

Kesempatan langka itu beliau lakukan untuk melancarkan bahasa Inggrisnya, baik itu mendengar (Listening) dan juga berucap (Speaking). Dengan kesempatan langka itu, menurut beliau, membuat ia mampu menguasai bahasa Inggris dan bisa berada di hadapan saya dan teman-teman pada semester ini.


Di saat kapal perang itu bersandar beliau juga menceritakan pengalamannya mengajak para kapten dan awak kapal untuk berkeliling kota Makassar (saat itu baru ada becak dan delman). Lalu sampailah saat dimana mereka meminta dosen saya ini untuk mengajak mereka makan makanan khas Makassar, coto Makassar. Singkat cerita, saat berada di warung coto kapten dan awak kapal itu hanya mengaduk-ngaduk isi coto (yang berisi daging dan jeroan sapi), lalu pergi dari warung coto itu tanpa mencicipi satupun daging yang ada di mangkuk coto itu.


Setelah pengalaman di warung coto, dosen saya ini mengajak para awak kapal perang itu untuk mengunjungi pasar di Makassar. Dan pada saat mereka mampir melihat-lihat satu kios penjual daging sapi yang di antaranya menjual jeroannya. Saat itu kapten kapal itu bertanya.


“Siapa yang membeli jeroan-jeroan itu?”


“Orang Makassar dan untuk di komsumsi orang-orang Makassar juga.” jawab dosen saya
Lalu terdengar lah satu tanggapan, yang mengagetkan dan juga menjawab keheranan dosen saya itu saat di warung coto beberapa waktu sebelumnya.


“Kenapa orang-orang disini memakan makanan untuk Anjing?”


Dampak Buruk Jeroan


Yang termasuk jeroan ialah hati, jantung, ginjal, babat, dan paru. Jeroan telah menjadi masyarakat Indonesia pada umumnya. Bahkan saking favoritnya jeroan-jeroan ini sampai-sampai pemerinta juga mengijinkan impor jeroan, yang umunya berasal dari Selandia Baru dan Australia karena kebetulan unsur dari daging sapi itu memang tidak di komsumsi di kedua negara itu, dan bisa dikatakan pula kalau Indonesia menjadi “tempat pembuangan” daging sisa mereka. Dengan kenyataan seperti itu, maka tak heran dari tahun ke tahun penderita penyakit yang disebabkan kolesterol, seperti stroke makin bertumbuh pesat di negeri ini.


Nah, dibawah ini akan saya sebutkan beberapa dampak buruk dari jeroan itu.


1. Mengandung Kolesterol
Kolesterol adalah fraksi lemak yang selalu terdapat dalam aliran darah dan seluruh sel dalam tubuh. Kadar kolesterol yang ideal yaitu 200 mg/c11. Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah sangat berbahaya karena menye¬babkan plak pada pembuluh darah arteri sehingga terjadi penyempitan yang disebut atherosklerosis. Akibatnya akan meningkatkan resiko terkena penyakit jan¬tung koroner atau stroke. Jenis jerohan yang mengandung kholesterol sangat tinggi adalah otak, hati dan usus.


2. Mengandung Purin
Jeroan memiliki kandungan purin yang cukup tinggi, antara 100-1000 mg/100 gr bahan pangan. Apabila dikonsumsi, kadar asam urat dalam darah akan bertambah, bahkan melebihi batas normal (diatas 7 mg/dL), akibatnya akan memicu terjadinya penya¬kit asam urat (gout).


3. Mengandung Logam Berat (Pb) Timbal
Logam berat timbal mengendap di ginjal dan hati sapi dikarenakan pencemaran saat di peternakan dan juga saat pemberian pakan. Logam berat merupakan komponen alami yang terdapat di kulit bumi yang tidak dapat didegradasi ataupun dihancurkan dan merupakan zat yang berbahaya karena dapat terjadi bioakumulasi. Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi zat kimia dalam tubuh mahluk hidup dalam waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan konsentrasi zat kimia yang terdapat di alam.


Apabila Pb (Timbal) masuk kedalam saluran pencernaan akan diabsorpsi oleh dinding usus kemudian masuk ke dalam darah dan berikatan dengan hemoglobin yang menghambat pembentukan sel darah merah sehingga sel darah merah mudah pecah dan menyebabkan anemia.


Positif Dari Mengosumsi Jeroan


Layaknya hal lain di dunia ini yang saling berpasangan, begitu juga jeroan. Karena disamping dampak negatifnya yang membahayakan kesehatan, jeroan juga memiliki manfaat-manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh. Ada beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh terkandung di dalam jeroan, diantaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Vitamin utama yang ada dalam jerohan yaitu vitamin B khususnya vitamin B1 B12 , asam folat. Selain itu adalah vitamin A terutama pada hati. Sedangkan mineral yang terdapat dalam jerohan diantaranya zat besi, potasium, magnesium, fosfor, zinc dan lain sebagainya.


Berikut ini manfaat-manfaat dari jeroan;


1. Mencegah dan Mengatasi Anemia
Pada hati terdapat asam folat dan zat besi, yang sangat dibutuhkan bagi para penderita anemia atau kurang darah. Karena asam folat merupakan bahan essensial untuk sintesis DNA dan RNA yang penting untuk metabolisme inti sel terma suk sel darah merah. Sedangkan zat besi merupakan unsur yang penting dalam pembentukan sel darah merah (Hemoglobin).


2. Menyehatkan Otak
Di hati, jantung dan ginjal mengandung banyak vitamin B yang sangat berguna bagi kesehatan otak.


3. Baik Bagi Ibu Hamil
Seperti disebutkan di atas jeroan mengadung asam folat dan zat besi. Kedua zat ini sangat dibutuhkan oleh ibu hamil karena kebutuhan kandungan gizi yang tinggi. Namun, meski begitu harus dikontrol pula komsumsinya dikarenakan kandungan kolesterol yang tinggi di dalam jeroan, yang bisa pula membahayakan ibu hamil.


4. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Zinc dan vitamin A pada sebagian jeroan sangat baik untuk memelihara kesehatan jaringan epitel termasuk endotelium pada pembuluh darah. Kedua zat gizi tersebut membantu mencegah kerusakan pembuluh darah dan juga secara signifikan membantu meningkatkan system kekebalan tubuh.


Di atas telah saya sebutkan beberapa poin yang menjadi sisi buruk dan manfaat dari mengkomsumsi jeroan sapi. Tinggal sekarang apa yang kalian pilih karena meski seberapa buruk atau seberapa baiknya mengomsumsi jeroan, tetap hal itu kembali kepada pilihan pribadi masing-masing.


Tapi ada satu poin pasti, yang bisa menjadi satu bahan pembelajaran, yaitu satu pelajaran dari dosen legendaris saya itu. Di usia beliau yang telah menginjak usia sekitar 60-70 tahun, masih sehat dan masih bugar dalam mengajar di kelas, serta masih bagus pula ingatannya. Hal itu bisa terhjadi karena beliau tidak pernah lagi memakan segala macam jeroan semenjak pertemuannya dengan kapten kapal AL sekutu puluhan tahun silam. (San)

MAHASISWA BINGUNG DENGAN SISTEM KREDIT EXTRA/KO-KURIKULER

Baru-baru ini sebagian Fakultas yang ada di UIN Alauddin Makassar, membagikan Buku Petunjuk Pelaksanaan sistem kredit extra/ko-kurikuler edisi revisi untuk Mahasiswa baru dan lama. Sebagian Fakultas memberikan buku tersebut kepada Mahasiswa secara gratis. Mahasiswa mengaku, meskipun mereka telah memiliki buku petunjuk mereka masih kesulitan untuk memahami sistem tersebut. Mahasiswa baru maupun yang sudah lama mengalami kebingungan dalam memahami penggunaan buku petunjuk tersebut. “Buku petunjuk dengan Cetak ulang tersebut, memiliki banyak perbedaan dari buku sebelumnya”ujar Mahasiswa jurusan Biologi sains semester 4. Kebijakan Universitas yang baru tentang sistem kredit extra/ko-kurikuler keluar bersamaan dengan SK Rektor Nomor 295.A Tgl.17 Desember 2010 tentang SK Panitia Penerbitan buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Extra/Ko-Kurikuler. Kebijakan sistem kredit ada untuk maksud menghargai tiap kegiatan Mahasiswa dengan cara memberi nilai atau SKS tiap kegiatan di luar kurikulum biasanya. Sebagaimana tema “Universitas yang Tercerahkan (enlightened university)"dalam konteks ini, bermakna sebuah kampus di mana para warganya sadar jika seluru tradisi akademik niscaya berdasarka n pada nilai-nilai moral, spiritual, intelektual dan sosial. Tempat inilah yang dijadikan pondasi peradaban islam modern. Dengan demikian, pencerahan yang ingin dibangun dalam kampus meliputi “Pencerahan moral, spiritual, intelektual dan sosial”. Dengan kata lain, kampus yang tercerahkan ingin membangun dan mengembangkan suatu landasan komprehensif bagi rekonstruksi pereadaban muslim, serta mengembangkan karakter mandiri.

Untuk maksud tersebut, dipandang perlu untuk memadukan kegiatan kurikuler Mahasiswa sebagai unsur utama formal dengan kegiatan ko-kurikuler atau kegiatan extra kurikuler sebagai unsur pelengkap dan penunjang yang didukung oleh perangkat lunak dalam bentuk Satuan Angka Kredit Ko-Kurikuler. Menurut Prof.Dr.H. Azhar Arzyad,M.A Keterpaduan antara kegiatan kurikuler dan kegiatan ko-kurikuler perlu di bina dan dikembangkan sedemikian rupa sehingga memiliki nilai signifikansi yang jelas dan tinggi dalam menentukan kualitas kesarjanaan dan keberhasilan pendidikan di UIN Alauddin Makassar. Tapi masih jadi pertanyaan besar dari sebagian pihak, akankah harapan dibentuknya sistem ini betul-betul terwujud. Jangan sampai sistem ini hanya mendorong mahasiswa untuk sekedar mencapai target yang di tentukan yaitu 100 angka kredit untuk program S1 dan 75 untuk D3 saja. Harapkan sebenarnya adalah terbentuknya Mahasiswa yang bisa betul-betul memanfaatkjan dan mendapat pengetahuan dan pengalaman dari tiap kegiatan yang telah diikuti dan menjadi sarjana yang berkualitas dan berkompeten di bidangnya serta dapat menjadi khalifah yang baik di dunia. (mita)

Senin, 21 Maret 2011

Kehancuraan Jiwa

Hujan tak mampu lagi menghapus rasa hancur yang berkecemuk dalam jiwa, raga terasa hampa semuanya lenyep, cita-cita, angan-angan dan mimpi yang dulu begitu indah dan tersusun rapi dibenak yang sebentar lagi akan terwujud.

Akan tetapi tiba-tiba terhempas jauh yang kebumi berserekan dan hilang. mimpi-mimpi yang pupus? angan-angan yang tak sampai? cita-cita yang kosong? bumi terasa hanya seluas kamarku saja, kamar seluas penjara dan keadaanya pun layaknya penjara dan sekarang aku terpenjara dikamrku.


Hatiku pun terpenjara? dalam kamar sesak dan terisi jutaan setan yang licik. aku bagaikan pecandu tak pernah kurasakan matahari pagi yang indah, dan tak pernah lagi kulihat pelangi hanya awan hitam dan petir yang akan membawa badai-badai kehancuran dalam sanubari.


Aku begitu hampa layaknya orang yang patah arah?semua orang telah menyakitiku, bahkan dia. orang yang telah memudarkan pesona cleoptra dimataku. dia telah membuat iri putri anna dan dia juga telah merebut hati pangeran charles, dia telah membuat juliet cemburu.


tak pernah ku menyangka dia telah meredupkan cahaya hati yang sejatinya tak lagi punya energi untuk bertahan. dia telah meremukakan hati yang tak lagi utuh, hati yang tingggal setengahnya dan dia gadis penuh cahaya dan penuh intrik, mengumbarakan pesona dan melecutkan batin dengan begitu lihai, memperdaya hati yang telah mati, hati yang tak pernah kosong lagi, bahkan telah hilang. hati yang telah hilang dan tak akan lagi kembali, hati tak tahu lagi he3ndak kemana. hati yang hanya bisa bersembunyi dalam mimpi buru.


Halim.

Mahasiswa Disibukkan dengan Dunia Maya

Di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, terdapat beberapa fakultas yang berbeda- beda seperti Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Dahwah dan Komunikasi, Fakultas Adab dan Humaniora dan Fakultas Tarbiyah, dll. Dari setiap fakultas yang berbeda- beda itu, kita bisa menjumpai berbagai kesibukan mahasiswa setiap harinya.
Terdapat hal berbeda sejak disediakannya fasilitas hotspot di tiap fakultas. Kini mahasiswa disibukkan dengan bermedia maya, membuka Facebook, Twitter, broswsing dll. Umumnya mahasiswa mengakui sangat terbantu dengan fasilitas hotspot tsb. Selain berjejaring sosial, mereka juga dapat mengakses informasi dengan mudah dan cepat.

Akan tetapi di lain sisi, memberikan dampak negatif khususnya pada mahasiswa. Mahasiswa tidak lagi mengenal tempat maupun waktu. Pada saat proses perkuliahan berlangsung mahasiswa dengan sangat asiknya berhadapan langsung dengan laptopnya, sampai- sampai dosen yang memberikan mata kuliah tersebut diacuhkan dan memprioritaskan media maya tersebut. Tidak hanya didalam kelas saja tetapi disetiap lobi fakultas mahasiswa sangat antusias dengan adanya media maya. (Halim)

Cek nilai di mesin informasi langsung masih bermasalah

Sekarang mahasiswa tidak perlu susah-susah lagi menghadap ke jurusan untuk melihat nilai. Telah disediakan Mesin Informasi untuk mengecek langsung di gedung Rektorat. Penggunaan mesinnya pun mudah, dengan menggunakan touchscreen kita tinggal menyentuh langsung layarnya untuk memilih item yang disediakan. Ada beberapa item yang disediakan yaitu
beranda, sejara singkat, visi misi dan tujuan, struktur organisasi, pimpinan, fakultas, sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Salah satu layanan yang disediakan untuk mahasiswa yaitu transkip nilai untuk melihat daftar nilai yang telah didapatkan oleh mahasiswa mulai dari semester 1 sampai nilai terakhir yang telah didapatkan baru-baru ini. Namun, masih banyak mahasiswa yang mengeluhkan alat ini karena layanan transkip nilai masih banyak yang belum terinput datanya, sehingga pada saat dicek hasilnya kosong. “alat ini sangat bagus dan saya terkesan, namun saya kecewa karena saya belum bisa melihat nilai saya disini” ungkap arya mahasiswa jurusan TI (teknik informatika) semester 2.
Telah dikonfirmasi oleh salah satu Staf yang bertugas menjelaskan penggunaan mesin informasi mengatakan bahwa “masih banyak nilai mahasiswa yang belum di input oleh Ketua Jurusan atau Sekertaris Jurusan yang bertanggung jawab menginput data nilai mahasiswa langsung dimesin ini, padahal mesin ini tersambung langsung dengan softwear jurusan” ungkapnya. Keluhan-keluhan tersebut diakui Staf tersebut banyak terjadi sehingga ia menyarankan agar mahasiswa langsung saja menghadap pada ketua jurusan atau sekertaris jurusan yang bersangkutan untuk menyampaikan bahwa data nilai mahasiswa jurusan yang bersangkutan belum ada datanya di Database mesin informasi.(mita)











Dekan FST traktir mahasiswanya

Makassar (14/03) Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST) mendapat traktiran langsung dari Dekan FST, Prof. Bahaking Rama, M.S., di koridor Fakultas Sains dan Teknologi. Traktiran yang berupa roti dan manisan sangat dihargai oleh Mahasiswa. Apalagi traktiran tersebut langsung dari Pak Dekan yang kebetulan lewat dan menawarkan Mahasiswa untuk makan roti dan manisan secara gratis. Saat melihat pedagang roti yang kebetulan mangkal di koridor, Pak dekan tanpa ragu mengeluarkan isi dompetnya sebesar Rp. 50.000 dan memberikannya kepada pedagang roti dan manisan.
Pedagang roti dan manisan yang biasa dipanggil Fadlan mengaku bahwa pak Dekan telah beberapa kali ia dapati meneraktir Mahasiswa untuk makan roti dan manisan yang ia jual secara cuma-cuma. Semenjak diangkatnya Prof.Bahaking Rama MS menjadi Dekan FST periode 2011-2016, Pak Dekan Baru FST ini rajin meneraktir mahasiswa. Kebiasaan Pak Dekan FST ini dianggap oleh Mahasiswa sangat positif karena sangat jarang pemimpin Fakultas maupun Jurusan yang meneraktir para mahasiswa. Namun, Jangan sampai kemurahan hati Pak Dekan hanya sebatas meneraktir saja. Mahasiswa FST berharap Pak Dekan bisa lebih serius lagi memperhatikan dan memperjuangkan nasib Mahasiswa FST serta memajukan citra fakultas Sains dan Teknologi di rana Universitas dan luar Universitas.(mita)

Selasa, 15 Maret 2011

Tradisi Baru Pengukuhan Guru Besar UIN

Washilah Online – Universitas Islam Negeri (UIN) kukuhkan tiga guru besar. Pengukuhan tersebut berlangsung dalam Rapat Senat Terbuka Luar Biasa di gedung Auditorium UIN Alauddin Samata Gowa, Selasa 15/03/2011.

Ketiga Guru besar tersebut adalah Prof. Dr. H. Abdul Karim, MA sebagai Guru Besar Bahasa Arab pada Fakultas Tarbiah dan Keguruan dengan judul disertasi Sejarah Perkembangan Bahasa Arab, Prof. Dr. Muhammad Ramli, MS sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Publik pada prodi Ilmu Politik Ushuluddin dan Filsafat dengan judul disertasi Reformasi Birokrasi di Indonesia, dan Prof. Dr. H .Mardan, M .Ag sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Tafsir pada Fakultas Adab dan Humaniora.
Menurut Rektor UIN, Prof. H. A. Qadir Gassing, HT, MS., UIN mulai menegakkan tradisi baru dalam penerimaan jabatan guru besar dengan memisahkan diri dari upacara akademik lainnya delam hal ini upacara wisuda dan diesnatalis saperti tahun-tahun lainnya.
“ Pada hari ini kita mulai menegakkan tradisi baru dalam upacara penerimaan jabatan Guru Besar, yaitu dengan memisahkan dari upacara akademi lainnya dalam hal ini wisuda dan diesnatalis. Ini dimaksud agar pidato pengukuhan Guru Besar yang merupakan karya akademik tertinggi dapat dinikmati dan diserap sepenuhnya oleh para ilmuan dan isan akademik yang mengikutinya.” Paparnya dalam sambutannya.

Laporan : Suryani Musi

HMJ Ilmu Hukum Akan Adakan Temu Angkatan

Washilah Online – Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Hukum akan mengadakan temu angkatan di Malino Jumat 18/03/2011. Temu angkatan ini merupakan program kerja HMJ yang telah dibahas saat raker di Tanjung Bayang, dan telah disepakati bersama.

Tetapi dalam kegiatan Temu Angkatan ini ternyata di kemudian hari menemui tititk masalah. Ada beberapa alasan yang dikemukakan oleh mereka seperti Temu angkatan yang dilaksanakan di Malino bukan temu angkatan tetapi bina akarab dan masalah dana yang terlalu mahal bagi mahasiswa hal ini yang menyebabakan mahasiswa tidak mau ikut.

Akan tetapi panitia yang mengadakan temu angkatan ini membantah keras tentang argument mahasiswa yang mengkatakan bahwa kegiatan ini yang dilaksanakan bina akrab bukan temu angkatan, sebenarnya kegiatan yang dilaksanakan di Malino adalah silahtuhrahmi pada senior angkatan 2006-2009.

Masalah biaya yang menjadi permasalahan juga oleh mahasiswa telah dibicarakan oleh panitia yang dari 100.000 turun menjadi 50.000.

Laporan oleh : Halim